Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Viral Curhat Ibu yang Anak Balitanya Idap Penyakit Kawasaki, Dari Demam, Ruam dan Bibir Pecah-pecah

Baru-baru ini viral di media sosial balita yang mengidap penyakit Kawasaki.Penyakit yang terbilang langka ini diawali demam.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Viral Curhat Ibu yang Anak Balitanya Idap Penyakit Kawasaki, Dari Demam, Ruam dan Bibir Pecah-pecah
babyinfo.com.au
Baru-baru ini viral di media sosial balita yang mengidap penyakit Kawasaki.Penyakit yang terbilang langka ini diawali demam. 

Dalam beberapa kasus, anak-anak akan pulih dalam beberapa hari pengobatan tanpa mengalami masalah serius.

Kekambuhan penyakit tersebut jarang terjadi.

Apabila tidak diobati, KD dapat menyebabkan penyakit jantung yang serius.

Dilansir Healthline, berikut beberapa gejala penyakit Kawasaki, di antaranya:

Gejala Penyakit Kawasaki

Penyakit Kawasaki terjadi secara bertahap dengan gejala dan tanda yang jelas.

Berita Rekomendasi

Kondisi tersebut cenderung muncul pada akhir musim dingin dan musim semi.

Di beberapa negara Asia, kasus KD memuncak pada pertengahan musim panas.

1. Tahap awal

Gejala awal, yang dapat berlangsung hingga dua minggu, di antaranya:

- Demam tinggi yang berlangsung selama lima hari atau lebih

- Ruam pada tubuh dan selangkangan

- Mata merah, tanpa pengerasan kulit

- Bibir bengkak

- Lidah yang tampak berkilau dan cerah dengan bintik-bintik merah

- Pembengkakan kelenjar getah bening

- Tangan dan kaki bengkak

- Telapak tangan dan telapak kaki merah

2. Tahap akhir

Gejala selanjutnya, dimulai dalam waktu dua minggu setelah demam.

Kulit di tangan dan kaki mungkin mulai mengelupas.

Beberapa orang mungkin juga mengalami nyeri sendi.

3. Tanda dan gejala lain 

- Sakit perut

- Muntah

- Diare

- Kandung empedu yang membesar

- Gangguan pendengaran sementara

Apa penyebab penyakit Kawasaki?

Penyebab pasti penyakit Kawasaki masih belum diketahui.

Peneliti berspekulasi bahwa campuran genetika dan faktor lingkungan dapat menyebabkan penyakit tersebut.

Hal tersebut, mungkin karena fakta bahwa KD terjadi selama musim tertentu dan cenderung mempengaruhi anak-anak keturunan Asia.

Faktor risiko

Penyakit Kawasaki paling sering terjadi pada anak-anak, terutama mereka yang keturunan Asia.

Sekitar 75 persen kasus KD adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun, menurut KDF.

Para peneliti tidak percaya bahwa seseorang dapat mewarisi penyakit ini, tetapi faktor risiko cenderung meningkat dalam keluarga.

Saudara kandung dari seseorang yang memiliki KD 10 kali lebih mungkin untuk memiliki penyakit tersebut.

Bagaimana pengobatan penyakit Kawasaki?

Anak-anak yang didiagnosis dengan KD harus segera memulai pengobatan untuk mencegah kerusakan jantung.

Pengobatan lini pertama untuk KD melibatkan infus antibodi (imunoglobulin intravena) selama 12 jam dalam 10 hari demam dan dosis harian aspirin selama empat hari berikutnya.

Anak mungkin perlu terus meminum aspirin dosis rendah selama enam sampai delapan minggu setelah demam hilang untuk mencegah pembentukan gumpalan darah.

Baca juga: Tips Menurunkan Kadar Kolesterol LDL pada Tubuh agar Terhindar dari Penyakit Jantung

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas