Demam Berdarah: Gejala, Penyebab dan Penanganannya
Demam beradarah dapat menyebabkan penyakit parah. Berikut gejala, penyebab dan penanganan demam berdarah.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Tiara Shelavie
Jika Anda merasa menderita demam berdarah, Anda harus menggunakan pereda nyeri dengan asetaminofen dan menghindari obat-obatan dengan aspirin, yang dapat memperburuk perdarahan.
Anda juga harus beristirahat, minum banyak cairan, dan menemui dokter.
Jika Anda mulai merasa lebih buruk dalam 24 jam pertama setelah demam turun, Anda harus segera ke rumah sakit untuk diperiksa komplikasinya.
Dikutip dari WebMD, cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan mencegah gigitan nyamuk yang terinfeksi, terutama jika tinggal atau bepergian ke daerah tropis.
Ini bisa dilakukan dengan cara melindungi diri sendiri dan melakukan upaya untuk menekan populasi nyamuk.
Baca juga: Makanan dan Minuman untuk Mengurangi Gejala Flu: Sup Ayam, Yogurt hingga Oatmeal
Pada tahun 2019, FDA menyetujui vaksin yang disebut Dengvaxia untuk membantu mencegah penyakit ini terjadi pada remaja berusia 9 hingga 16 tahun yang telah terinfeksi demam berdarah.
Namun, saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah masyarakat umum tertular.
Untuk melindungi diri sendiri:
- Gunakan obat nyamuk, bahkan di dalam ruangan.
- Saat berada di luar ruangan, kenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang yang dimasukkan ke dalam kaus kaki.
- Pastikan tirai jendela dan pintu aman dan bebas dari lubang.
- Jika area tidur tidak disekat atau ber-AC, gunakan kelambu.
- Jika memiliki gejala demam berdarah, segera konsultasi dengan dokter.
Untuk mengurangi populasi nyamuk, singkirkan tempat-tempat di mana nyamuk dapat berkembang biak.
Ini termasuk ban bekas, kaleng, atau pot bunga yang menampung air hujan.
Ganti air secara teratur di pemandian burung luar ruangan dan wadah air hewan peliharaan.
(Tribunnews.com/Yurika)