Sisi Positif dan Manfaat Kesehatan Pakai Kondom, Pasutri Wajib Tahu
Sayangnya, stigma negatif terhadap kondom di Indonesia masih tergolong tinggi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
Dalam momentum Hari Kontrasepsi Sedunia 2022, Seksolog dr. Boyke Dian Nugraha, Sp.OG, MARS., pun memiliki pendapat yang sama terkait manfaat yang diberikan alat kontrasepsi satu ini.
Menurutnya, kondom yang berkualitas mampu mencegah penularan penyakit menular seksual.
"Selama kondom itu kualitasnya baik, maka efektif (mencegah) terutama untuk penyebab bakteri dan parasit (gonorrhea, sifilis)," kata dr. Boyke, kepada Tribunnews, Sabtu (24/9/2022) pagi.
Ia pun kembali menekankan bahwa sebagai pengguna alat kontrasepsi (akseptor), suami memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlindungan kepada istri saat berhubungan intim melalui penggunaan kondom.
Sehingga tidak hanya kepuasan saja yang diperoleh, namun juga kesehatan seksual pun tetap terjaga.
"Lebih baik pakai kondom, paling tidak melindungi pasangannya dari IMS," jelas dr. Boyke.
Sementara itu, Clinical Training Manager DKT Indonesia dr Alan Vahlevi mengatakan bahwa sebenarnya penggunaan alat kontrasepsi ini disesuaikan dengan akseptor.
Namun kondom dapat dijadikan pilihan sebagai alat kontrasepsi yang aman bagi pasangan yang ingin menunda kehamilan serta mengurangi risiko tertular IMS.
"Nah sebenarnya untuk pemilihan (alat) KB ini sangat menyesuaikan akseptornya masing-masing. Kondom menjadi pilihan untuk dijadikan salah satu alat kontrasepsi modern yang bisa dipilih oleh calon akseptor," kata dr. Levi, kepada Tribunnews, Sabtu (24/9/2022).
Senada dengan apa yang disampaikan dr. Bambang, dr. Levi menekankan bahwa efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan mencapai 98 persen jika penggunaannya dilakukan secara benar.
"Nah jadi memang efektivitas kondom ini kalau dibandingkan dengan penelitian yang ada, efektivitasnya untuk mencegah kehamilan itu 97 sampai 98 persen, dengan penggunaan yang benar dengan cara yang benar," tegas dr. Levi.
Ia kemudian menegaskan bahwa sudah saatnya kaum pria menyadari pentingnya peran aktif mereka dalam menekan angka penularan IMS serta kehamilan yang tidak direncanakan.
Karena memakai alat kontrasepsi bukan hanya tugas kaum wanita saja, namun juga kaum pria memiliki tanggung jawab yang sama.
"Jadi memang kontrasepsi ini bukan hanya tanggung jawab perempuan saja, tapi tanggung jawab pasangan untuk mem-planning (merencanakan) kehamilannya, untuk mem-planning keluarganya. Kondom ini menjadi bentuk tanggung jawab dari suami," jelas dr. Levi.