Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengenal Stiff Person Syndrome, Berikut Gejala hingga Penyebabnya

Penyakit langka Stiff Person Syndrome dialami oleh penyanyi Celine Dion, berikut pengertian, gejala hingga penyebabnya.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Mengenal Stiff Person Syndrome, Berikut Gejala hingga Penyebabnya
Barrow Neurological Institute
Ilustrasi Stiff Person Syndrome - Inilah penjelasan mengenai apa itu Stiff Person Syndrome, lengkap dengan gejala dan penyebabnya. 

Gejala Stiff Person Syndrome dapat terjadi pada usia berapa pun tetapi biasanya berkembang antara usia 30-60 tahun.

Gejala Stiff Person Syndrome lebih mungkin terlihat pada orang dengan jenis penyakit tertentu, termasuk:

- Gangguan autoimun termasuk diabetes , tiroiditis , vitiligo dan anemia pernisiosa.

- Kanker tertentu termasuk payudara, paru-paru, ginjal, tiroid, usus besar dan limfoma Hodgkin.

Baca juga: Apa Perbedaan Ramsay Hunt Syndrome dan Bells Palsy? Simak Penjelasannya

Penyebab Stiff Person Syndrome

Penyebab pasti Stiff Person Syndrome tidak jelas.

Para peneliti pun tidak yakin mengenai apa penyebab pasti dari Stiff Person Syndrome.

Berita Rekomendasi

Namun, mereka percaya itu adalah gangguan autoimun, suatu kondisi di mana sistem kekebalan Anda menyerang sel-sel sehat.

Banyak orang dengan kelainan ini membuat antibodi yang menyerang enzim yang disebut glutamic acid decarboxylase (GAD).

GAD berperan dalam membuat neurotransmitter yang disebut gamma-aminobutyric acid (GABA), yang membantu mengontrol pergerakan otot.

Diperkirakan bahwa sistem kekebalan pada orang dengan Stiff Person Syndrome secara keliru menyerang enzim GAD, yang menurunkan jumlah GABA dalam tubuh.

Antibodi terhadap protein lain yang disebut amphiphysin adalah temuan yang kurang umum pada orang dengan sindrom ini.

Protein ini ditemukan di terminal saraf dan terlibat dalam membantu sel saraf berkomunikasi satu sama lain.

Peran pasti yang dimainkan GAD dalam perkembangan dan memburuknya Stiff Person Syndrome tidak sepenuhnya dipahami.

Nyatanya, ada orang dengan sindrom tersebut yang tidak memiliki antibodi terhadap GAD yang dapat dideteksi.

(Tribunnews.com/Latifah,Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas