Gelar Medical Discussion 2022, PT Amerta Indah Otsuka Dukung Tenaga Kesehatan dalam Penanganan DBD
PT Amerta Indah Otsuka terus mendukung tenaga kesehatan agar selalu sehat dan kuat dalam melayani masyarakat selama peningkatan kasus DBD.
TRIBUNNEWS.COM - PT Amerta Indah Otsuka (AIO) bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyelenggarakan kegiatan ‘MEDICAL DISCUSSION 2022’ secara hibrid, yang sukses terlaksana pada tanggal 17 Desember 2022. Kerja sama ini dilakukan sebagai bentuk dukungan PT Amerta Indah Otsuka kepada tenaga kesehatan di Indonesia, yang telah banyak berperan dalam penanganan COVID-19 selama masa pandemi.
Selain bentuk dukungan terhadap tenaga kesehatan, MEDICAL DISCUSSION 2022 ini juga bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada para dokter mengenai proses penyebaran, diagnosa dan tatalaksana infeksi Demam Berdarah Dengue (DBD), serta update pengetahuan dalam penanganan demam pada anak pada saat Demam Berdarah Dengue (DBD).
Tak hanya itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya peran cairan elektrolit dalam terapi suportif pada kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Tema yang diangkat dalam acara ini yaitu "Warning Signs and Fluid Management for Dengue Infection in Children”. Acara ini diikuti oleh para dokter dari seluruh Indonesia dan para peserta akan mendapatkan e-SKP.
MEDICAL DISCUSSION 2022 dibuka dengan sambutan dari Ketua Umum PB IDI, dr. Mohammad Adib Khumaidi, Sp.OT.
“PB IDI selalu berusaha mendengarkan keinginan anggotanya. Berusaha selalu update. Melalui acara ini, dengan tema yang sederhana namun penting, yaitu ‘Dengue Update’, PB IDI ingin terus berinovasi, dan forum seperti inilah kemudian memang mewajibkan kita untuk terus belajar seumur hidup karena kita berhadapan dengan nyawa manusia," ucap beliau dalam sambutannya.
Didukung oleh filosofi “Otsuka-people creating new products for better health worldwide”, PT Amerta Indah Otsuka terus mendukung tenaga kesehatan agar selalu sehat dan kuat dalam melayani masyarakat selama peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dr. Robert Sinto, Sp.PD-KPTI dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo yang membahas mengenai “Epidemiology and Diagnosis of Dengue” menyampaikan bahwa tahun 2022 ini terjadi peningkatan jumlah kasus DBD yang dilaporkan dibanding kurun waktu yang sama tahun lalu.
“Penegakkan diagnosis DBD secara cepat dan tepat merupakan salah satu upaya menekan komplikasi dan kematian akibat DBD,” sebutnya.
PT Amerta Indah Otsuka sejak tahun 2000 senantiasa peduli dengan penanggulangan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Seperti yang diketahui, saat musim penghujan mulai tiba,biasanya ada risiko akan terjadi lonjakan angka kasus demam berdarah di Indonesia.
Maka itu, PT Amerta Indah Otsuka juga mengangkat topik mengenai “Tatalaksana Infeksi Dengue pada Orang Dewasa” dengan menghadirkan narasumber kedua dalam webinar ini yaitu Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo.
Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa infeksi dengue dan COVID-19 menjadi masalah kesehatan yang dialami Indonesia saat ini.
“Menjaga kecukupan cairan tubuh, salah satunya dengan cairan elektrolit isotonik, merupakan hal penting yang perlu dilakukan saat kita terinfeksi,” paparnya. Hal ini sesuai dengan rekomendasi WHO 2011, dimana penderita demam berdarah disarankan untuk mengkonsumsi minuman elektrolit isotonik.
Di samping itu, penanganan demam pada anak pada saat Demam Berdarah Dengue (DBD) tidak kalah pentingnya. Masih banyak dokter umum yang panik dalam penanganan demam anak pada kasus DBD.
Oleh karena itu, PT Amerta Indah Otsuka juga mengangkat topik mengenai “Fever Manangement in Children Focus on Dengue” dengan menghadirkan narasumber ketiga dalam webinar ini, yaitu dr. Amar Widhiani, Sp.A (K) dari Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita. Lewat pemaparannya, ia menyampaikan tentang pentingnya memenuhi kebutuhan cairan saat anak terpapar demam.
“Kebutuhan cairan saat demam pada Anak sangat penting, diperlukan pemberian ORS atau minuman yang mengandung elektrolit. ORS bisa dalam jumlah kecil dan volume dinaikkan secara bertahap sampai anak minum sesuai keinginan,” imbuhnya.
“Pada DBD fase demam pada Anak, tujuan utama adalah supaya tidak dehidrasi. Sebagian besar (70 persen) pasien demam berdarah non-shocked dapat dirawat sebagai pasien rawat jalan dengan rejimen rehidrasi oral atau minuman mengandung elektrolit,” lanjut dr. Amar Widhiani.
Dengan webinar ini diharapkan agar kewaspadaan terhadap Demam Berdarah Dengue (DBD) makin tinggi. Dokter umum pun diharapkan makin mengerti dan mengetahui mengenai tatalaksana infeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Anak dan Dewasa di tengah pandemi ini.
Acara ini cukup banyak diminati, terlihat dari banyaknya peserta, sebanyak 129 dokter dari 81 rumah sakit sekitar Jakarta bergabung secara offline di REDTOP Hotel & Convention Center, Jakarta Pusat.
Sementera itu, lebih dari 4229 dokter dari seluruh Indonesia yang bergabung secara online, yaitu melalui Zoom, Youtube PB Ikatan Dokter Indonesia serta Alomedika sebagai aplikasi yang dikhususkan bagi para dokter untuk memberikan informasi kesehatan ter up-to-date.
Sepanjang acara, semua peserta sangat antusias, khususnya di sesi tanya jawab yang dimoderatori oleh dr. Gracecielia P, MKK.