Ibu Hamil dan Menyusui Wajib Tahu, Ini Jumlah Gizi yang Tepat Agar Anak Tak Stunting
Kecukupan gizi pada saat ibu hamil dan menyusui sangat menentukan kualitas anak hingga cegah stunting.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kecukupan gizi pada saat ibu hamil dan menyusui sangat menentukan kualitas anak hingga cegah stunting.
Namun menurut Dokter Spesialis Gizi Klinik Dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, Sp.GK, kebutuhan nutrisi yang dimakan ibu hamil tergantung usia kandungan.
Baca juga: Disentil Presiden Soal Stunting dan Balita Minum Kopi, Kemenkes Ganti Biskuit dengan Makanan Lokal
Misalnya jika dibandingkan dengan perempuan Indonesia yang tidak hamil, dengan tinggi badan 160 cm, kebutuhan dasar sekitar 1500 kalor perhari.
Ketika hamil, kebutuhan energi tambah. Trimester pertama ditambah 100-200 kalori.
"Jadi tidak harus tambah dua porsi. Trimester kedua dan ketiga tambah sekitar 300 kalori," ungkapnya saat ditemui di Jakarta, Senin (30/1/2023).
Di sisi lain, dr Diana mengingatkan akan penambahan kebutuhan protein yang cukup signifikan.
Baca juga: Cegah Stunting, Pemerintah Alihkan Biskuit sebagai PMT Jadi Makanan Lokal
"Kalau penambahan proteinnya kalau kebutuhan dasar, itu sekitar 60 grm. Begitu hamil trimester pertama, ditambah dengan 20 grm, trimester kedua tambahnya 20 grm, ketiga 30 grm," paparnya lagi.
Protein bisa didapatkan dari ayam, ikan, daging dan sebagainya.
Namun, jangan dibayangkan 30 grm ayam memiliki juga memiliki 30 grm protein
"Misalnya paling gampang telur, persatu butir telur mengandung sekitar 6 grm protein. Jadi misalnya kalau makan telur satu butir, hanya ada 6 grm protein," katanya menambahkan.
Sedangkan 100 gram daging, ikan atau ayam masing-masing 20 gram protein.
Baca juga: Ibu Menyusui Minum Air Dingin, Benarkah ASI-nya Bikin Bayi Sakit? Ini Kata Ahli Gizi
Sedangkan pada kebutuhan gizi ibu menyusui lebih naik lagi.
Energi yang ditambah dalam makanan bertambah hingga 700 kalori, dan 30-35 lipat dari kebutuhan protein biasa.
"Jadi kelihatan yang dibanyakin apa. Nanti konsep isi piringku pada bumil dan busui agak bergeser sedikit. Protein bisa melebar sedikit. Buah sayur secukupnya, tapi dibanyakin protein," tegasnya.
Kecukupan kebutuhan protein akan membentuk kualitas anak sehingga stunting bisa dicegah.