Ciri-ciri Stunting pada Anak dan Langkah Pencegahan yang Harus Dilakukan Orang Tua
Inilah ciri-ciri stunting atau bentuk kegagalan pertumbuhan pada anak yang harus diketahui oleh para orang tua. Lakukan tindakan pencegahan ini.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Stunting merupakan satu permasalahan gizi yang dihadapi di dunia, terkhusus di Indonesia.
Bahkan pemerintah Indonesia memberikan perhatian khusus pada masalah stunting yang dialami oleh anak-anak.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.
Kekurangan gizi itu sebenarnya terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga pada masa awal setelah bayi lahir.
Namun kondisi stunting, baru tampak setelah bayi berusia dua tahun.
Adapun satu ciri yang pasti bila anak mengalami stunting adalah tubuhnya tidak terlalu tinggi atau berperawakan pendek dari anak seusianya.
Baca juga: ASI Ekslusif Cegah Stunting, Duta Gizi Indonesia: Perlu Dukungan Pasangan dan Keluarga
Namun, dikutip dari diskes.baliprov.go.id, stunting dan pendek merupakan kondisi yang berbeda sehingga membutuhkan penanganan yang tidak sama.
Singkatnya, stunting adalah pendek, tapi pendek belum tentu stunting.
Selengkapnya, inilah ciri-ciri stunting pada anak sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari kemkes.go.id:
- Pertumbuhan melambat
Pertumbuhan yang tertunda terjadi ketika seorang anak tidak tumbuh dengan kecepatan normal sesuai usianya.
Keterlambatan pertumbuhan juga bisa didiagnosis pada anak yang tinggi badannya dalam kisaran normal, tapi kecepatan pertumbuhannya melambat.
- Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
- Pertumbuhan gigi terlambat