58 Juta Burung Mati, Amerika Galau, Bisakah Vaksinasi Hentikan Flu Burung?
Strain flu burung (H5N1) yang sangat mematikan telah membunuh lebih dari 58 juta burung di Amerika Serikat (AS) sejak Januari 2022.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Misalnya, pada 2015, USDA menimbun ratusan juta dosis vaksin karena wabah flu burung AS terburuk yang pernah terjadi menimbulkan kematian padaebih dari 50 juta ayam dan kalkun.
Vaksin itu tidak pernah digunakan , wabahnya hilang sebelum vaksin disahkan.
Wabah 2022 dan 2023 yang sedang berlangsung bahkan jauh lebih buruk, akibatnya, banyak negara yang enggan mempertimbangkan kembali vaksinasi flu burung.
Di Eropa, Prancis, Belanda, Hongaria dan Italia saat ini sedang menguji vaksin dan kemungkinan akan mulai memvaksinasi pada musim gugur.
Bulan ini, Komisi Eropa menyepakati aturan yang diselaraskan untuk vaksinasi, termasuk aturan pengawasan dan biosekuriti yang akan mendeteksi jika ada infeksi pada ternak yang divaksinasi.
Aturan tersebut dirancang untuk memungkinkan perdagangan unggas yang divaksinasi di antara negara-negara Uni Eropa (UE).
Sementara itu, Prancis sedang melakukan pembicaraan dengan mitra dagang non-UE untuk mengizinkan perdagangan unggas yang divaksinasi.
Saat ini AS harus melangkah.
Awal bulan ini, CBS News melaporkan bahwa para ilmuwan pemerintah federal AS 'bersiap' untuk menguji vaksin flu burung pada unggas AS.
Tidak ada batas waktu yang diumumkan, namun hal itu seharusnya tidak menghentikan regulator untuk membuat pedoman pengawasan untuk meyakinkan mitra dagang.
Sementara itu, pemerintahan Presiden AS Joe Biden harus mengikuti jejak Prancis, menjangkau mitra dagang dan memulai proses menyusun pedoman perdagangan unggas yang divaksinasi.