Kondisi Air dan Kebersihan Nyatanya Bisa Pengaruhi Stunting, Begini Penjelasannya
Penurunan angka stunting tidak cukup melalui pemberian bantuan pangan saja. Bahkan dari sisi sanitasi yang baik pun turut memengaruhi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penurunan angka stunting tidak cukup melalui pemberian bantuan pangan saja.
Bahkan dari sisi sanitasi yang baik pun turut memengaruhi.
Sanitasi adalah bentuk usaha manusia untuk menjamin agar kondisi lingkungan lebih sehat.
Baca juga: Mengapa Stunting Masih Ditemukan di Daerah Perkotaan? Ini Analisa Dokter
Melibatkan tiga aspek seperti penyediaan air bersih, pembuangan sampah rumah tangga dan penyediaan jamban sehat.
Chief Operating Officer (COO) 1000 Days Fund sekaligus dokter umum, dr Rindang Asmara, MPH pun jelaskan kaitannya
"Kembali ya, stunting itu kompleks dan masalahnya bukan hanya dari makanan. Tetapi kalau sanitasi jatuhnya ke infeksi. Infeksi berulang," ungkapnya saat ditemui Tribunnews di bilangan Jakarta, Senin (26/6/2023).
Misalnya, pembuatan susu formula untuk anak.
Baca juga: Cegah Stunting dengan Pemberian Telur hingga Deteksi Dini ke Puskesmas
Jika di perkotaan, akses air bersih terbilang mudah, sehingga menyampur susu formula tidak memiliki risiko.
Bahkan mungkin bermamfaat untuk anak.
Tetapi kalau di daerah, air bersih kurang atau sulit didapatkan.
"Bahkan beberapa daerah itu gak ada, harus beli untuk dapat air bersih harus beli. Nah, jika dicampur dengan air tidak bersih, anak bisa diare," paparnya lagi.
Sebaik apa pun asupan nutrisi yang diberikan pada anak, akan dipakai tubuh untuk memerangi infeksi.
Baca juga: Tidak Cukup Lewat Pemberian Pangan, Cegah Stunting Perlu Kader Posyandu yang Terampil
"Atau keluar saja lewat diarenya. Jadi kaitannya dengan sanitasi seperti itu," tutupnya.