Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Perlukah Pakai Masker Saat Olahraga di Tengah Polusi Udara? Ini Kata Dokter Spesialis Paru

Perlukah memakai masker saat berolahraga saat polusi udara cukup mengkhawatirkan seperti ini?

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Perlukah Pakai Masker Saat Olahraga di Tengah Polusi Udara? Ini Kata Dokter Spesialis Paru
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Polusi udara di Jakarta dan sekitarnya tidak kunjung membaik. 

Sehingga masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan pun dianjurkan untuk menggunakan masker demi mengurangi paparan polusi. 

Lantas, perlukah memakai masker saat berolahraga saat polusi udara cukup mengkhawatirkan seperti ini?

Perlukah memakai masker saat berolahraga saat polusi udara cukup mengkhawatirkan seperti ini?

Dokter spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP, FISR, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) pun beri jawaban. 

Menurutnya kualitas udara di Jakarta sudah tidak sehat dan sebaiknya menggunakan masker meski sedang berolahraga. 

Baca juga: Polusi Udara di Jakarta Memburuk, DPRD DKI Imbau Masyarakat Pakai Masker dan Naik Transportasi Umum

Berita Rekomendasi

"Sebaiknya menggunakan masker
Kalau kondisi udaranya tidak sehat, disarankan menggunakan masker," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Jumat (18/8/2023). 

Lalu masker apa yang dianjurkan untuk dipakai saat berolahraga? 

Menurut dr Erlang, apa pun jenis masker, tetap punya efesiensi masing-masing. 

Masker yang tebal tentu akan tinggi menyaring polusi yang masuk, misalnya seperti masker KN95

Namun kekurangannya adalah napas menjadi pendek karena pori-pori masker yang terlalu tebal. 

Sedangkan memakai masker yang punya pori-pori besar akan sulit menyaring debu dan polusi yang masuk. 

Sehingga, dianjurkan memilih masker sesuai dengan jenis olahraga yang dilakukan. 

Misalnya, olahraga yang punya intensitas tinggi seperti lari sprin, maka disarankan tidak menggunakan masker yang ketat. 

"Sedangkan berjalan kaki, mungkin cukup digunakan masker lebih ketat. Misalnya masker N95, berjalan kaki tidak masalah dan tidak ada efeknya," pungkas dr Erlang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas