Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Diare Picu 4,55 Persen Kematian pada Balita, Penting Imunisasi Rotavirus

Imunisasi rotavirus bertujuan mencegah angka kesakitan dan terjadinya diare berat pada balita yang berakitbat kematian.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Diare Picu 4,55 Persen Kematian pada Balita, Penting Imunisasi Rotavirus
freepik
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei Status Gizi Indonesia tahun 2020, prevalensi diare di Indonesia berada pada angka 9,8 persen. 

Diare masih menjadi masalah utama yang mengakibatkan 14,5 persen kematian. 

Pada kelompok anak balita (12 – 59 bulan), kematian akibat diare sebesar 4,55 persen. 

Oleh karena itu, menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS para orangtua perlu melakukan pencegahan, antara lain:

1. Imunisasi rotavirus. 

"Jadi imunisasi rotavirus tujuannya untuk mencegah angka kesakitan dan terjadinya diare berat pada balita yang menyebabkan kematian," ungkap Maxi pada kanal YouTube Kementerian Kesehatan, Rabu (13/9/2023). 

Berita Rekomendasi

Imunisasi rotavirus sama seperti imunisasi lainnya.

Diberikan pada bayi pada usia 2 bulan, dosis pertama. Sedangkan untuk dosis kedua untuk usia 3 - 4 bulan. 

"Dan setidaknya jangan sampai nanti sudah hampir 7 bulan tidak diberikan vaksinasi imunisasi rotavirus," tegasnya.

2. Menjaga kebersihan. 

Sudah menjadi kebiasaan bayi dan balita memegang benda yang masuk ke dalam mulut.

Baca juga: Diare Jadi Penyumbang Kematian Bayi Nomor Dua, Cegah dengan Imunisasi Rotavirus

Benda yang dipegang bisa rentan mengandung bakteri atau virus yang menyebabkan diare

3. Pemberian ASI ekslusif

Antibodi yang terkandung di dalam ASI bisa mencegah infeksi. 

"Itu juga mencegah diare daya tahan tubuh baik," jelasnya. 

Selain itu, orangtua harus menjaga kebersihan saat menyiapkan makanan pendamping ASI (MPASI).

Harus cuci tangan pakai sabun, lingkungan dipastikan bersih, termasuk ketersediaan air bersih dan aman.

"Paling penting, kalau anak diare, dengan frekuensi lebih dari tiga kali, perubahan konsistensi feses jadi cair, sebaiknya segera datang ke petugas kesehatan untuk diperiksa," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas