Dokter Spesialis Saraf Sebut Pemeriksaan Rutin Tekanan Darah di Rumah Kurangi Risiko Stroke
Anggota Dewan Pembina Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSh), Prof Dr dr Yuda Turana SpS mengatakan, stroke adalah kondisi medis serius
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Global Stroke Factsheet dari Badan Kesehatan Dunia A.K.A World Health Ogranization (WHO), yang diterbitkan pada tahun 2022 menyebutkan stroke juga menjadi salah satu penyebab utama kecacatan serta penyebab kematian terbesar kedua di seluruh dunia.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa risiko stroke seumur hidup telah meningkat sebesar 50 persen dalam 17 tahun terakhir dan sekarang satu dari setiap empat orang diperkirakan akan mengalami stroke selama hidup mereka.
Anggota Dewan Pembina Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSh), Prof Dr dr Yuda Turana SpS mengatakan, stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu.
"Hal ini dapat terjadi karena penyumbatan pada pembuluh darah (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah atau stroke hemoragik," kata Yuda saat peluncuran Stroke Risk Calculator di Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Dikatakannya, stroke sering terjadi secara tiba-tiba dengan kondisi yang parah, seperti kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan, kelumpuhan atau kelemahan pada satu sisi tubuh, dan kehilangan koordinasi.
"Perawatan medis yang cepat dapat meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan," katanya.
Yuda mengatakan, setidaknya sepuluh faktor risiko yang dapat diobati, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), detak jantung yang tidak teratur (fibrilasi atrium), merokok, diet, dan olahraga, dapat mencegah hingga 90 persen stroke.
"Namun yang tidak kalah penting adalah pencegahan dengan memeriksa tekanan darah secara rutin di rumah," ujar Yuda Turana.
Pemeriksaan Tekanan Darah Rutin Kurangi Resiko
Direktur Omron Healthcare Indonesia, Tomoaki Watanabe mengatakan, sebuah studi internal yang dilakukan oleh Omron dari November 2021 hingga Oktober 2022 menemukan bahwa melakukan pemeriksaan tekanan darah secara teratur di rumah dapat mengurangi risiko stroke hingga 54 persen.
"Pasien hipertensi yang rutin memeriksa tekanan darah mereka di rumah, dapat mengurangi tekanan darah mereka rata-rata sebesar 10 mmHg dan seseorang dapat mencegah stroke dengan memantau tekanan darah dan gaya hidup mereka,' katanya.
Stroke Risk Calculator dikembangkan oleh Auckland University of Technology, Selandia Baru dengan melibatkan lebih dari 300 ahli stroke dari 102 negara tersedia di website Omrom, QR code dan aplikasi Omron Connect.
Tomoaki menambahkan, memantau tanda-tanda vital seperti tekanan darah dan elektrokardiogram secara teratur sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengelola kondisi tanpa gejala seperti hipertensi dan irama jantung yang tidak normal serta memungkinkan pencegahan dan intervensi dini.
Baca juga: Diabetes Bisa Jadi Faktor Penyebab Stroke, Pastikan Kontrol Gula Darah dengan Baik
"Hipertensi sering disebut sebagai 'silent killer' karena banyak orang yang tidak menyadarinya. Jadi, satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan memonitor tekanan darah Anda secara teratur di rumah," ujar Tomoaki.