Kasus Monkeypox Naik Lagi, Perlukah Pakai Masker? Begini Kata Satgas MPox PB IDI
Tren kasus Monkeypox alami peningkatan di Indonesia. Beberapa pakar mulai menyarankan untuk menggunakan masker. Perlukah?
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tren kasus Monkeypox alami peningkatan di Indonesia.
Beberapa pakar mulai menyarankan untuk menggunakan masker kembali cegah penularan monkeypox.
Baca juga: Monkeypox di Indonesia Saat ini Sudah Ada 35 Kasus Positif
Namun, perlukan penggunaan masker untuk cegah penularan Monkeypox?
Terkait hal ini, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Mpox Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Hanny Nilasari beri tanggapan.
Hanny mengungkapkan jika masker tidak menjadi prioritas dalam pencegahan Monkeypox.
Baca juga: Anak Rentan Terinfeksi Monkeypox, Pakar Sebut Fatalitasnya Cukup Tinggi
Namun, penggunaan masker tidak ada salahnya dan masih dianjurkan.
"Memang tidak menjadi sesuatu prioritas masker, tapi masih dianjurkan,"ungkapnya pada media briefing virtual, Selasa (7/11/2023).
Terkait Monkeypox sendiri, penyebaran melalui kontak erat dengan kulit.
Selain itu penularan bisa disebabkan karena kontak erat seksual.
"Adanya lesi ada area genital atau di permukaan kulit, itu memudahkan kontaknya, virusnya pindah satu ke orang lain," jelas Hanny.
Namun, penularan bisa melalui droplet.
Droplet merupakan percikan pernapasan, titis pernapasan, cairan atau lendir yang dihasilkan oleh saluran pernapasan
Menurut Hanny, beberapa laporan mengidenfikasi ada lesi di rongga mulut dan sekitar area mulut.
"Sehingga pada pasien yang melakukan komunikasi dekat dalam waktu relatif lama, droplet bisa menularkan," jelas Hanny.