Waspadai Gejala Ini, Bisa Saja Tanda-Tanda Demam Berdarah Dangue pada Anak
Ada beberapa gejala yang mengarah sebagai tanda penyakit dangue pada anak. Pertama adalah demam tinggi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah besar di Indonesia dan salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia.
Salah satu penyebabnya bisa karena pasien datang terlambat untuk ditangani.
Menurut Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPD) Prof Dr dr Erni Juwita Nelwan, PhD. SpPD K-PTI, FACP. FINASIM ada beberapa gejala yang mengarah sebagai tanda penyakit dangue pada anak.
Pertama, orangtua harus hati-hati kalau anak mengalami demam tinggi.
Baca juga: Kasus DBD Terus Meningkat, Dirut BPJS Kesehatan: Penyakit Demam Berdarah Dengue Dijamin Program JKN
Kedua, orangtua perlu waspada jika saat demam tinggi, kebutuhan cairan anak tidak terpenuhi.
"Jadi dikasih minum muntah, tidak mau makan. Kita harus hati-hati terlepas apa pun penyebab demamnya," ungkapnya pada Diskusi Publik Peran Masyarakat dalam Perlindungan Keluarga dalam Ancaman Dangue, Rabu (17/1/2024).
"Kalau pada anak tidak bisa makan, minum bisa berbahaya. Jadi bisa langsung mencari pertolongan ke fasilitas layanan kesehatan," tambahnya.
Lebih lanjut Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) pun sampaikan gejala lain yang perlu diwaspadai.
"Demam berdarah fase kritisnya hari keempat dan kelima. Dan pada saat demam turun, bukan berarti penyakitnya sudah lewat. Tapi justru masuk fase berbahaya," tegasnya.
Beberapa tanda bahaya lainnya adalah anak mengeluh nyeri pada perut.
"Anak biasanya duduk manis, dia gelisah, kemudian mengeluh nyeri perut, suhu turun, kelihatan wajah pucat, ini bahaya. Jangan ditunda," pungkasnya.