Kepala BKKBN: Pendidikan Seks di Usia Dini Dapat Jadi Bekal Pengetahuan akan Kesehatan Reproduksi
Menurut Hasto, masyarakat masih salah kaprah terhadap pengertian pendidikan reproduksi dan seksualitas bagi calon pengantin.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendidikan seks di usia dini kerap dinilai tabu dibicarakan oleh orangtua kepada anak sebelum mereka dewasa.
Padahal, pengenalan seksualitas pada anak diawali dengan mengenalkan organ reproduksi, bukan sekedar hubungan antara pria dan perempuan.
Baca juga: Tiga Tips Jaga Kesehatan Reproduksi Cegah Infeksi Virus HPV
Hal itu dikemukakan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, Sp. OG (K), Rabu (21/02/2024).
Hasto menjelaskan jika pendidikan seks yang diberikan di usia dini anak dapat mencegah terjadinya kanker mulut rahim, kanker payudara, dan sebagainya.
"Ini karena bisa dicegah diawal ketika kita mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi," tambah Hasto.
Baca juga: Target BKKBN di 2024: Stunting Turun Jadi 14 Persen dan Unmet Need 7,40 Persen
Menurut Hasto, masyarakat masih salah kaprah terhadap pengertian pendidikan reproduksi dan seksualitas bagi calon pengantin.
Banyak yang mengira pendidikan reproduksi dan seksual hanya mengajarkan cara berhubungan intim.
"Penting dipahami pendidikan seksualitas bukan cara berhubungan seks semata. (Tapi) membekali pengetahuan akan kesehatan reproduksi. Mencegah agar masalah seksualitas tidak terjadi," tambah Hasto.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia