Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Menkes Tekankan Pentingnya Deteksi Kanker Payudara, Khususnya Perempuan Usia di Atas 40 Tahun

Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan di fasyankes tingkat pertama seperti puskesmas dengan memanfaatkan USG.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Menkes Tekankan Pentingnya Deteksi Kanker Payudara, Khususnya Perempuan Usia di Atas 40 Tahun
DOK. Tribun Bali
Waspada kanker payudara, ketahui cara pencegahannya 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ungkap kanker payudara masih menjadi pembunuh tertinggi perempuan Indonesia untuk penyakit kanker. 

Oleh karena itu, Budi menekankan tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara.

Baca juga: Trik Minimalkan Risiko Kanker Payudara dari Dokter Spesialis Onkologi, Lakukan SADARI dan SADANIS

"Kanker ini kenapa banyak yang meninggal? Karena ketahuannya terlambat, setelah stadium tiga atau stadium empat. Padahal, kalau bisa deteksi dini di stadium satu atau dua, kemungkinan hidupnya atau survivability rate-nya tinggi sekali dengan teknologi yang sekarang,” kata Budi dilansir dari website resmi, Senin (9/12/2024).

Budi meminta agar para perempuan tidak ragu untuk melakukan deteksi dini. 

Ia juga mengatakan bahwa skrining kanker payudara akan menjadi bagian dari program skrining kesehatan yang akan diberikan kepada perempuan usia di atas 40 tahun.

“Nah di program skriningnya hadiah ulang tahun dari Pak Presiden, mamografi itu nanti akan masuk untuk yang berisiko. Nah, yang berisiko adalah perempuan usia di atas 40 tahun” lanjut Budi.

Berita Rekomendasi

Lebih lanjut Budi menjelaskan, deteksi dini kanker payudara sebenarnya dapat dilakukan di fasyankes tingkat pertama seperti puskesmas dengan memanfaatkan USG.

“Saya juga sudah ngomong ke kolegium, yuk, diturunkan (kemampuan) kompetensinya (ke dokter umum), agar 10.000 USG (di puskesmas) itu tidak hanya untuk memeriksa ibu hamil, tapi juga bisa untuk memeriksa skrining kanker payudara oleh dokter umum,” lanjut Budi.

Jika ada indikasi kanker payudara, bisa segera dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan biopsi atau prosedur pengambilan sampel jaringan, sel, atau cairan tubuh. 

Selanjutnya, sampel ini diperiksa di laboratorium sehingga dapat mengetahui tingkat stadium kanker.

Lebih lanjut, budi menyatakan kekhawatiran mengenai hasil pemeriksaan yang buruk menjadi salah satu alasan perempuan enggan melakukan pemeriksaan kanker payudara

Padahal, menurut Budi, kanker sebaiknya dideteksi sejak dini karena peluang hidup akan lebih besar jika terdeteksi lebih awal dibandingkan jika terdeteksi terlambat.

“Jadi, kenapa banyak perempuan nggak mau di-mamografi? Karena mereka takut menerima kenyataan kalau ada apa-apa. Padahal, saya yang bukan dokter saja tahu kalau ketahuan stadium satu lebih baik daripada ketahuannya di stadium tiga,” tutup Budi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas