Farmasi Jepang Takeda Genjot Produksi 100 Juta Dosis Vaksin DBD untuk Penuhi Kebutuhan Dunia
Nantinya, Biological E akan meningkatkan kapasitas produksinya hingga mencapai 50 juta dosis per tahun, sehingga mempercepat upaya Takeda
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Takeda menggandeng perusahaan vaksin dan biologi India, Biological E Ltd, untuk meningkatkan produksi 100 juga dosis vaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) TAK-003.
Kerjsama ini sebagai upaya memerangi ancaman kesehatan masyarakat dunia yaitu dengue atau DBD, sejalan dengan target spesifik penyakit yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia, WHO, untuk mencapai nol kematian akibat DBD pada tahun 2030.
Nantinya, Biological E akan meningkatkan kapasitas produksinya hingga mencapai 50 juta dosis per tahun, sehingga mempercepat upaya Takeda untuk memproduksi 100 juta dosis per tahun dalam satu dekade.
President of the Global Vaccine Business Unit at Takeda, Gary Dubin menuturkan, tujuan jangka panjang untuk program DBD ini adalah membuat TAK-003 tersedia secara luas bagi mereka yang berisiko yang dapat memperoleh manfaat dari imunisasi.
"Dalam setahun terakhir, kami telah berhasil meluncurkannya di pasar swasta, dan sekarang kami meluncurkan di beberapa program publik, serta bekerja sama dengan para mitra untuk memberikan dampak terhadap kesehatan masyarakat yang lebih luas," ujar Gary dalam keterangannya, Rabu (28/2/2024).
Sebagai penyakit virus yang paling cepat menyebar dan ditularkan melalui nyamuk, sekitar setengah dari populasi dunia kini berisiko terkena DBD.
Di India dan Asia Tenggara, sebanyak 1,3 miliar orang hidup di wilayah endemik DBD. Di mana Thailand, India, dan Indonesia menjadi negara endemi tertinggi di antara negara-negara lainnya.
"Kemitraan strategis ini menegaskan kembali komitmen kami dalam memasok vaksin untuk melindungi kesehatan masyarakat di seluruh dunia dan upaya kami untuk memperkuat kemitraan di Asia. Dengan persetujuan vaksin di Thailand, Indonesia, dan baru-baru ini di Malaysia, kami sangat antusias menantikan masa depan di mana perlindungan terintegrasi terhadap DBD berpotensi meningkatkan kehidupan banyak orang di India, Asia Tenggara, dan sekitarnya," ujar Dion Warren, Head of India and Southeast Asia Multi-country Organization, Takeda.
Baca juga: Anak Bawah 15 Tahun Rentan Alami Keparahan Hingga Kematian Saat Terinfeksi DBD
Pengumumkan kerjasama ini juga disampaikan Perdana Menteri Telangana, Sri Anumula Revanth Reddy, dalam forum regional life science dan kesehatan, BioAsia 2024, yang diselenggarakan di negara bagian Telangana, India.
Sri Anumula menyatakan pihaknya menyambut baik dan gembira kerjasama ini mengingat nantinya produksi vaksin tersebut dilakukan di wilayahnya.
“Negara bagian Telangana menawarkan lingkungan penelitian dan pengembangan (R&D), serta manufaktur yang kondusif dengan fokus pada ilmu hayati (life science), khususnya vaksin dan biologi," ujar Sri Anumula.
Menteri Perindustrian dan Perdagangan setempat, Sri Duddilla Sridhar Babu menambahkan, keahlian teknologi Takeda dan kemampuan produksi Biological E bakal mendukung aksesibilitas dan keterjangkauan yang lebih besar terhadap vaksin DBD. Dengan begitu, dapat berkontribusi terhadap ketahanan kesehatan dan kesiapan India di masa yang akan datang.