Pakar Kesehatan Kritisi Simulasi Makan Siang Gratis: Harus Ada Prosedur Higienitas hingga Sanitasi
Simulasi makan siang gratis itu telah dilaksanakan di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024).
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasanudin Aco
Airlangga menyebut anggaran simulasi ini dibiayai Pemerintah Kabupaten
Tangerang.
“Anggaran ini dari Pak Bupati (Pj Bupati Tangerang Andi Ony). Namanya volunteer,
itu siapa yang mau mencoba program ini duluan," kata Airlangga di lokasi simulasi,
Kamis (29/2/2024).
Airlangga menegaskan, pemerintah membuka kesempatan kepada semua pihak
yang ingin secara sukarela menggelar simulasi serupa.
Adapun dalam peninjauan ini, Airlangga mengatakan dirinya juga melihat kalau di
masing-masing kelas, sudah disediakan dispenser untuk mengisi ulang minum para
siswa.
"Jadi saya lihat di kelas udah ada bottle dispenser. Kemudian para siswa itu
membawa tumblr dan juga kotak makan, di mana kotak makan itu diisi di kantin sini
dengan berbagai menu," ujar Airlangga.
Ketua Umum Golkar ini menegaskan program makan siang gratis telah ditetapkan
anggarannya Rp 15 ribu per anak.
Anggaran ini merata untuk seluruh daerah di luar program susu gratis.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera meminta pemerintah mengkaji ulang anggaran
program makan siang gratis sebesar Rp15 ribu.
Pasalnya, angka Rp15 ribu untuk makan sekolah di desa dan di kota berbeda.
"Makan siang ini baiknya dikaji lagi. Bukan hanya angkanya, tetapi kerumitannya.
Dan bisa mubazir juga. Tiap anak sekolah beda kebiasaan dan beda segmennya.
Angka Rp 15 ribu di desa beda dengan Rp 15 ribu di kota," kata Mardani.
Lebih lanjut, Mardani menambahkan bahwa proses penyalurannya juga perlu dikaji
lebih dalam.
Dia pun tidak mau program yang bakal menghabiskan anggaran lebih dari Rp400
triliun itu menjadi sarang korupsi.
"Bagaimana jika ada kelambatan penyaluran? Bagaimana jika basi? Bagaimana
pengawasan berjenjangnya? Bagaimana jika di korupsi. Enak dibahas dengan
seksama," pungkasnya. (Tribun Network/Reynas Abdila)