Pakar Kesehatan Kritisi Simulasi Makan Siang Gratis: Harus Ada Prosedur Higienitas hingga Sanitasi
Simulasi makan siang gratis itu telah dilaksanakan di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024).
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasanudin Aco
Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) mengaku sejauh ini belum duduk bareng
pemerintah membahas program makan siang gratis.
Ketua Umum Kowantara Mukroni mengatakan dirinya belum memiliki gambaran
program makan siang gratis.
Pihaknya tengah menunggu petunjuk pelaksanaan hingga kepastian anggaran untuk
merealisasikan program tersebut.
“Mengenai makan gratis, bukan masalah kami dilibatkan atau tidak, kami nunggu
juklaknya, dan ini juga nunggu anggaran,” ucap Mukroni kepada Tribun Network,
Jumat (1/3/2024).
Mukroni mengetahui bahwa anggaran untuk program makan siang gratis masih
harus menunggu penetapan resmi presiden terpilih periode 2024-2029 oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU) RI.
Kowantara, imbuh dia, enggan berspekulasi jauh terkait program makan siang gratis.
Sehingga pedagang warteg dalam posisi menantikan penetapan pemilu.
“Seperti disampaikan Bu Sri Mulyani menunggu penetapan pemilu, jadi sementara
kami belum mengandai-andai dulu, apalagi berembug dengan pedagang warteg
lainnya,” urainya.
Dibiayai Secara Sukarela
Program makan siang gratis disimulasikan di bawah pemerintahan Presiden Joko
Widodo (Jokowi) melalui Kemenko Perekonomian.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto turut meninjau langsung simulasi program
makan siang gratis di SMPN 2 Curug.
Setidaknya ada empat menu yang disajikan yakni nasi ayam, nasi semur telur, gado-
gado, dan siomay.
Semua menu tersebut diklaim memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein hewani,
protein nabati, sayuran, dan buah.
Adapun wilayah Tangerang dipilih karena memiliki sekolah tiga tipologi nasional,
perkotaan, pedesaan, dan pesisir sehingga ideal menjadi piloting percobaan.