Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

PB IDI Anggap Susu Ikan Bagus untuk Tingkatkan Gizi Anak Indonesia, Ini Alasannya

PB IDI menilai susu atau minuman sari ikan ini cocok sebagai alternatif untuk meningkatkan gizi anak di Indonesia.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in PB IDI Anggap Susu Ikan Bagus untuk Tingkatkan Gizi Anak Indonesia, Ini Alasannya
(Tribuncirebon.com/Handika Rahman)
Inilah penjelasan soal susu ikan, termasuk kandungan gizinya. Susu Ikan diusulkan dalam makan siang gratis. (Tribuncirebon.com/Handika Rahman) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Belakangan, susu ikan ramai diperbincangkan.


Hal ini dikarenakan susu ikan disebut akan jadi produk yang masuk dalam program Makan Siang Bergizi dan Susu Gratis dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca juga: Rencana Ganti Susu Sapi ke Susu Ikan di Program Makan Bergizi Gratis Jadi Sorotan Media Singapura


Namun banyak yang mempertanyakan gagasan tersebut. Seperti kesiapan industri memproduksi susu sapi hingga nilai gizi yang terkandung di dalamnya.


Terkait hal ini, Ketua Komite Advokasi Percepatan Penurunan Stunting, Kesehatan Ibu-Anak dan SDG’s Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof dr. Agussalim Bukhari, M.Clin.Med., Ph.D, Sp.GK, Subsp.KM beri respons yang positif.


Menurutnya, susu atau minuman sari ikan ini cocok sebagai alternatif untuk meningkatkan gizi anak di Indonesia.


"Saya kira kalau ada program pemerintah, kita harus mendukung. Tentunya dari pihak pemerintah juga harus menjalankan program yang betul-betul dirasakan oleh masyarakat," ungkapnya pada media briefing virtual, Jumat (13/9/2024).

Baca juga: PB IDI Dukung Susu Ikan, Bisa Bantu Atasi Stunting dan Penuhi Kebutuhan Gizi Anak

Berita Rekomendasi


Agus mengatakan, untuk menyelesaikan kekurangan gizi anak Indonesia, perlu disediakan makanan yang sustainable dan prosesnya melibatkan pemberdayaan masyarakat.


Salah satu caranya adalah dengan membuat makanan dalam bentuk susu atau bubuk.


"Kenapa harus menjadi produk susu? Ya memang kalau kita memberikan makanan tambahan yang paling gampang dikonsumsi itu adalah bentuk cair,"imbuhnya.


Lebih lanjut Agus pun menilai jika tidak masalah menggunakan ikan sebagai bahan baku dari susu atau minuman bergizi untuk produksi massal.


Sebagai ahli gizi dan kesehatan masyarakat, ia justru menilai makanan yang segar atau fresh belum tentu yang terbaik.


"Tidak semua yang segar lebih bagus. Tentu kandungan vitamin dan mineralnya masih utuh, tapi kalau berkurang (zat gizinya) karena proses pengolahan, kan bisa ditambahkan," kata Agus menambahkan.


Di sisi lain, Agus menjelaskan jika susu ikan mengandung protein yang baik untuk tumbuh kembang anak.

Baca juga: Santan Disebut dr Zaidul Akbar Salah Satu Sumber Susu Berkualitas, Bagaimana Susu Ikan?


Di samping protein, masih ada zat lain seperti vitamin dan mineral. Zat penting lainnya yang bisa ditemukan di dalam ikan adalah omega 3.


"Ya jadi mudah-mudahan upaya-upaya ini bisa mempercepat penurunan, kalau bisa 100 persen kan penurunan angka malnutrisi,"imbuhnya.


Namun, Agus berharap kalau pun memang dijadikan program, produk susu ikan ini harus mudah diakses oleh masyarakat.


Selain itu produk ini terjamin kecukupan gizi, aman dan bebas dari pengawet.


"Sekali lagi prinsipnya adalah dapat mudah diakses atau tersedia oleh masyarakat. Harganya tidak mahal, apalagi kalau gratis kan sangat bagus, bergizi dan aman tentunya," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas