Pasien Ginjal Amankah Berpuasa? Ini yang Harus Diperhatikan
Saat menjalani puasa mengalami bengkak di beberapa bagian tubuh, merasa pusing, susah bernapas, dan merasa kelelahan, segera lakukan kunjungan ke dokt
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadan, pasien dengan gangguan ginjal wajib berkonsultasi dengan dokter terkait. Hal ini untuk memastikan kelayakan kondisi ginjal.
Dokter Spesialias Gizi Klinik, dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM menjelaskan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan apakah pasien boleh berpuasa atau tidak.
Bukan hanya melihat penyakit ginjalnya, tetapi juga komorbid yang dimiliki.
"Faktor tersebut ialah jumlah cairan yang diminum, tekanan darah tinggi yang sudah terkontrol atau tidak, jenis obat-obatan yang dikonsumsi, hingga memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi saat berpuasa," ujar Marya dalam acara Kalbe Academia for Media dalam rangka Hari Ginjal Sedunia 2024, Kamis (14/3/2024).
Saat dokter memperbolehkan berpuasa, dianjurkan dengan mengatur nutrisi supaya tetap terpenuhi yaitu terbagi dalam dua waktu makan, saat sahur dan berpuka puasa.
"Ini mempengaruhi kondisi seseorang, misalnya kadar gula yang harus diperhatikan, berat badan berpotensi menurun,” papar Marya.
Baca juga: Tips Sehat Berpuasa di Bulan Ramadan Bagi Pengidap Diabetes
Pasien ginjal juga diharapkan memeriksakan diri secara rutin ke dokter, 1-2 kali selama bulan Ramadan untuk memastukan ginjal tetap optimal.
Saat menjalani puasa mengalami bengkak di beberapa bagian tubuh, merasa pusing, susah bernapas, dan merasa kelelahan, segera lakukan kunjungan ke dokter untuk memastikan apakah puasa dilanjutkan atau tidak.