Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kasus Covid-19 Meningkat di Amerika Serikat, Ketahui Varian KP.3 yang Dominasi Infeksi

juru bicara CDC Rosa Norman mengatakan gejala yang terkait dengan KP.3 identik dengan gejala dari varian JN.1.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Kasus Covid-19 Meningkat di Amerika Serikat, Ketahui Varian KP.3 yang Dominasi Infeksi
Freepik
Ilustrasi varian Covid-19 EG.5 atau Eris 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus positif Covid-19 akhir-akhir ini telah meningkat di Amerika Serikat.

Diketahui, mayoritas kasus masih berasal dari varian terbaru Covid-19 yang dikenal sebagai KP.3.




Dilansir dari USA Today, data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan dari 23 Juni hingga 6 Juli, KP.3 menyumbang hampir 37 persen kasus COVID-19 di Amerika Serikat.

"KP.3 adalah varian Covid-19 terbesar yang memengaruhi orang saat ini. Varian ini menyumbang 36,9 persen dari kasus COVID-19 baru dalam periode dua minggu yang berakhir pada 6 Juli," dilansir dari USA Today, Senin (22/7/2024).

Barulah setelah itu diikuti varian KP.2, yang menyumbang 24,4 persen kasus.

Lantas apa itu varian KP.3?

BERITA TERKAIT

"KP.3 adalah 'subgaris keturunan dari garis keturunan JN.1,' yang berasal dari varian Omicron," kata juru bicara CDC Rosa Norman.

“KP.3 berevolusi dari JN.1, yang merupakan garis keturunan virus utama yang beredar sejak Desember 2023,” lanjut Norman.

Varian ini sangat mirip dengan JN.1 dan hanya memiliki dua perubahan lonjakan dibandingkan dengan JN.1.

Dalam pernyataan yang sebelumnya diberikan kepada USA TODAY, Norman mengatakan gejala yang terkait dengan KP.3 identik dengan gejala dari varian JN.1.

Baca juga: Imvas Varian KP.3 Kasus Covid-19 di Jepang Meningkat Selama 10 Pekan Berturut-Turut

Gejala tersebut meliputi:

- Demam atau menggigil
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau berair
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Sulit bernafas
- Kelelahan
- Kehilangan indra perasa atau penciuman baru
- "Kabut otak" (merasa kurang terjaga dan sadar)
- Gejala gastrointestinal (sakit perut, diare ringan, muntah)

CDC mencatat bahwa daftar tersebut tidak mencakup semua gejala yang mungkin terjadi.

Gejala dapat berubah dengan varian baru dan dapat bervariasi pada setiap orang.

Secara umum, menurut CDC, orang yang terjangkit Covid-19 memiliki berbagai macam gejala, mulai dari yang ringan hingga yang parah.

Gejala dapat muncul dua hingga 14 hari setelah terpapar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas