Fakultas Farmasi UI Budidayakan Tanaman Hanjeli untuk Penanganan Stunting Warga Suku Baduy
Stunting jadi permasalahan gizi kronis yang disebabkan kurangnya nutrisi berkepanjangan akibat asupan makanan tidak memadai.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Stunting jadi permasalahan gizi kronis yang disebabkan kurangnya nutrisi berkepanjangan akibat asupan makanan tidak memadai.
Kondisi ini dimulai sejak masa kehamilan dan baru terlihat jelas ketika anak berusia 2 tahun.
Stunting dapat menimbulkan dampak jangka panjang, seperti kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik hingga kondisi kognitif yang optimal.
Anak-anak yang mengalami stunting biasanya memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tumbuh dengan normal.
Berdasarkan laporan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak tahun 2023, prevalensi stunting pada balita di kabupaten ini mencapai 3,69 persen.
Prof Berna Elya selaku dosen Fakultas Farmasi UI (FFUI) kemudian memprakarsai program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) untuk penanganan kasus stunting pada wilayah tersebut.
Hingga pada hari Sabtu, 27 Juli 2024, telah dilaksanakan program Pengmas di Desa Leuwidamar yang dimulai dengan proses pemberian bibit hanjeli kepada warga.
Penyerahan bibit hanjeli secara simbolis diserahkan oleh Prof Berna selaku ketua pengabdian kepada bapak Oom selaku kepala Dusun.
Kemudian pada Minggu, 28 Juli 2024, dilanjutkan program Pengmas di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar. Kegiatan ini dihadiri guru besar dan pengajar Fakultas Farmasi UI, mulai dari Prof Retnosari Andrajati, Roshamur Cahyan Forestrania, Fiky Yulianto Wicaksono, Syamsu Nur, dan beberapa mahasiswa S1, S2, dan S3.
Acara dibuka dengan edukasi mengenai stunting dan jenis hasil olahan dari hanjeli oleh Prof Berna.
"Kegiatan pengabdian masyarakat ini berfokus pada pemanfaatan tanaman hanjeli karena hanjeli memiliki potensi sebagai sumber pangan alternatif dan berbagai manfaat kesehatan," kata Prof Berna dalam keterangannya, Rabu (14/8/2024).
Selain itu, tanaman hanjeli juga dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah dan iklim tropis, serta mengandung nutrisi yang lebih tinggi dibanding serealia lainnya.
Selain digunakan sebagai bahan pangan, hanjeli juga dipercaya memiliki khasiat pengobatan untuk berbagai penyakit.
Baca juga: Saluran Cerna Anak yang Sehat Punya Peran Cegah Stunting
Berkenaan dengan itu, tanaman ini digunakan dalam program pendampingan masyarakat suku Baduy untuk dibudidayakan.
Sebelum penanaman hanjeli, lahan yang akan digunakan harus ditaburi pupuk kompos terlebih dahulu. Kemudian baru ditanam bibit hanjeli yang sudah disiapkan.