Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Peringatan Bagi Pencinta Kopi, Takaran Kafein Lebih dari Ini Bisa Memicu Serangan Jantung

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang dapat menyebabkan penurunan angka kematian.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Peringatan Bagi Pencinta Kopi, Takaran Kafein Lebih dari Ini Bisa Memicu Serangan Jantung
pixabay.com
Ilustrasi kopi. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih dari 400 miligram kafein hampir setiap hari memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, meskipun sehat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Saat ini hampir sebagian orang nyaris tidak bisa sehari pun tanpa kopi.

Minuman ini selalu menemani sebagian orang di tengah sibuknya aktivitas hingga waktu bersantai.




Namun, menurut penelitian baru menyatakan kopi bisa berbahaya jika mengonsumsi hingga melampaui ambang batas.

Dilansir dari Health, sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih dari 400 miligram kafein hampir setiap hari memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, meskipun sehat.

Penelitian ini dipresentasikan pada tanggal 17 Agustus di Konferensi American College of Cardiology di New Delhi, India.

Baca juga: 8 Tips Kembali Tidur setelah Terbangun Tengah Malam: Kurangi Alkohol dan Batasi Kafein

Peserta yang sering minum kafein sebanyak ini cenderung mengalami peningkatan detak jantung dan tekanan darah seiring berjalannya waktu.

BERITA TERKAIT

Sehingga meningkatkan risiko masalah kesehatan jantung.

“Secara umum, peningkatan tekanan darah kronis merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular di masa mendatang seperti serangan jantung, gagal jantung, atau stroke,” kata Jason Hopper, MD, seorang ahli jantung di Norton Heart & Vascular Institute, dilansir dari Health, Rabu (11/9/2024).

Minum Terlalu Banyak Kafein Dapat Menimbulkan Stres pada Sistem Kardiovaskular

Para peneliti menganalisis sekelompok 92 orang sehat yang berusia antara 18 dan 45 tahun, yang semuanya memiliki tekanan darah normal.

Tekanan darah dan denyut nadi peserta diukur.

Kemudian diminta untuk melakukan tes langkah tiga menit.

Tes ini mengevaluasi kapasitas kardiovaskular seseorang berdasarkan seberapa lambat denyut jantung mereka selama masa pemulihan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas