Santan Disebut dr Zaidul Akbar Salah Satu Sumber Susu Berkualitas, Bagaimana Susu Ikan?
Sebenarnya susu apa yang terbaik kualitasnya? Yuk simak penjelasan Ahli kesehatan ala Rasulullah SAW, dr Zaidul Akbar.
Penulis: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Susu sebagai salah satu sumber nutrisi baik sudah banak diketahui. Susu apa yang berkualitas?
Susu ikan yang digaungkan akan jadi bahan alternatif pada program makan bergizi praboow-Gibran ramai diperbincangkan.
Baca juga: Susu Ikan Dijual di Online Rp 129 Ribu, Ada yang Berbahan Baku Ikan Rucah, Ini Nilai Gizinya
Tentang perbandingan gizi susu ikan dan susu sapi pun sudah banyak dikritisi.
Sebenarnya susu apa yang terbaik kualitasnya? Yuk simak penjelasan Ahli kesehatan ala Rasulullah SAW, dr Zaidul Akbar.
Zaidul Akabr saat mendapat pertanyaan dalam Kajian bertajuk Efek Makanan Instan pada Genetik di Insan Cendekia Madani (ICM) Tangerang Selatan mengatakan pada prinsipnya susu sebagai sumber nutrisi memang benar.
Namun cara pengolahan hingga berbentuk kemasan yang membuat cara konsumsi instan itulah yang menurut Zaidul tidak tepat.
Baca juga: Begini Penjelasan Produsen soal Susu Ikan yang Diwacanakan untuk Program Makan Bergizi Gratis
"Namun masalahnya susu zaman sekarang perlu dikritisi sedikit. Seakan akan orang terjebak sumber kalsium ada pada susu, padahal tidak. Brokoli tinggi kalsium kalau pun memilih susu hewani misal susu sapi, pilih yang alami," kata Zaidul Akbar.
Ia menjelaskan, jika susu grass-fed adalah susu yang diperoleh dari sapi perah yang hidupnya liar di alam.
Artinya susu yang dihasilkan dari sapi yang mengonsumsi pakan hampir 100 persen rumput, baik rumput hijau segar serta rumput yang dikeringkan dan disimpan, dan tanpa pemberian hormon tambahan.
Zaidul Akbar juga menyebutkan jika susu yang baik juga bisa dari dari tanaman atau kacang-kacangan, bahkan ia menyebut santan pun fungsinya sama seperti susu.
Tentu saja susu santan yang bagus itu bukan santan kemasan.
"Bukan yang santan instan kemasan ya. Ini santan beneren dari kelapa diperas itu yang bagus," jelasnya.
Kemasan dalam susu dalamnya alumunium yang sudah masuk pabrikasi, lalu dikemas itu tidaklah baik.
"Saya tidak melarang, namun kurangi kalau bisa hindari, ambil sumebr aslinya saja," tandas Zaidul.
Menurutnya, asam amino yang sudah disediakan Allah SWT sudah jelas disebutkan dalam Alquran.
Susu Santan Sumber Lemak Baik
Cairan yang dihasilkan dari kelapa yakni santan, keseluruhan jenis cairan itu dr Zaidul Akbar mengungkapkan adalah sumber lemak yang baik dan diperlukan tubuh.
Lemak merupakan sumber energi dalam makanan manusia, bersama dengan karbohidrat dan protein serta dua makronutrien utama lainnya.
Diketahui, lemak membantu tubuh menyerap vitamin A, D, dan E. Vitamin ini larut dalam lemak dan hanya dapat diserap dengan bantuan lemak.
Lemak apa pun yang tidak digunakan oleh sel tubuh atau diubah menjadi energi diubah menjadi lemak yang baik.
Dalam kesempatan lain, dr Zaidul Akbar menerangkan, sumber-sumber lemak yang sehat termasuk ragam susu.
"Susu yang bagus semua ada plus dan minusnya, tapi kalau mau minum susu pilih susu yang sehat, bisa susu kambing atau susu nabati misalnya susu almond, walnut dan lainnya," jelas dr Zaidul Akbar dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube dr. Zaidul Akbar Official.
Selain susu yang disebut, dr Zaidul Akbar juga menyebutkan jenis minuman serupa susu yang baik untuk dikonsumsi, yaitu santan.
Salah satu cara mengkonsumsi santan yakni dicampurkan dengan beberapa bahan alami misalnya rumput laut, kolang-kaling, cincau yang masih hijau atau beraroma daun, lalu dicampurkan dengan madu atau gula aren cair, serta masukkan sedikit santan, jadilah campuran-campuran segar tanpa es.
"Santannya tidak usah banyak-banyak, dua sampai tiga sendok sudah cukup, Atau bisa juga makan bubur dikasih santan yang fresh. Biasanya saya pergi ke orang yang memarut kelapa, dan minta tolong diperas tanpa air, jadi kental sekali," paparnya.
Santan juga bisa ditambahkan dengan cendol yang terbuat dari tepung beras, kemudian ditambahkan gula aren cair dan pandan.
Susu Atasi Tulang Keropos
dr. Zaidul Akbar bagikan tips untuk mengatasi tulang keropos dan kurang kalsium tanpa minum susu.
Tulang keropos atau osteoporosis adalah berkurangnya kepadatan tulang yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah retak atau patah.
Kondisi ini jarang menimbulkan gejala, dan biasanya baru disadari ketika penderitanya mengalami cedera.
Selama ini susu menjadi sumber kalsium yang banyak dipilih untuk mencegah terjadinya tulang keropos atau osteoporosis.
Melansir Serambinews.com, selain konsumsi susu, Ahli Kesehatan sekaligus Pendakwah, dr. Zaidul Akbar memiliki rekomendasi resep herbal untuk mengatasi pengeroposan tulang dan kekurangan kalsium.
Untuk mengatasi osteoporosis, dr. Zaidul Akbar menjelaskan kondisi osteoporosis terlebih dahulu, di mana kondisi ini bisa terjadi karena banyaknya asam di dalam tubuh seseorang.
Asam ini terjadi karena banyaknya mengonsumsi gula, nasi, makanan berminyak hingga tepung-tepungan.
Kendati demikian, tak perlu khawatir untuk mencegah osteoporosis atau bahkan tulang keropos.
Pasalnya, tulang dapat memperkuat dirinya sendiri selama kita bisa melakukan pola hidup sehat, mejalankan diet sehat, termasuk pola makan dan latihan beban untuk membantu mencegah keroposnya tulang atau menguatkan tulang yang lemah.
Baca juga: dr. Zaidul Akbar Bagikan Resep untuk Menguatkan Tulang, Rumput Laut Dicampur Bahan Berikut
Untuk mencegah terjadinya osteoporosis, dr. Zaidul Akbar menyarankan sebaiknya agar lebih sering mengonsumsi makanan yang mengandung alkali.
dr. Zaidul Akbar menyebutkan beberapa makanan yang bisa membuat tulang kuat hingga mencegah terjadinya pengeroposan tulang.
"Untuk mencegah pengeroposan sebaiknya mengonsumsi air yang pH nya seperti air alkali, seperti air zam-zam," ungkap dr. Zaidul Akbar yang dikutip Serambinews.com dari kanal YouTube Bisikan.com.
Namun jika tidak ada, dr. Zaidul Akbar menyarankan untuk mengonsumsi makanan seperti timun, wortel, dan sayuran, bahkan kebanyakan buah-buahan itu sebagian besar alkali, tanpa kecuali durian.
(Tribunnews.com/Anita K Wardhani) (TribunHealth.com/Banjarmasin Post)