Pemenuhan Nutrisi Seimbang, Zat Besi dan Vitamin C Bisa Cegah Anemia dan Stunting Anak
Satu dari tiga anak di Indonesia mengalami anemia dan stunting, yang dapat dicegah melalui pemenuhan nutrisi seimbang
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nutrisi yang baik selama 1000 hari pertama kehidupan anak merupakan fondasi utama bagi tumbuh kembang optimal mereka.
Periode yang mencakup masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun, adalah fase kritis di mana perkembangan otak dan fisik anak berlangsung dengan cepat dan nutrisi yang tidak memadai selama periode mengakibatkan masalah kesehatan serius, termasuk stunting dan anemia, yang berdampak jangka panjang pada anak.
Praktisi kesehatan, Dr dr Ray Wagiu Basrowi MKK FRSPH mengatakan, satu dari tiga anak di Indonesia mengalami anemia dan stunting, yang dapat dicegah melalui pemenuhan nutrisi seimbang, termasuk zat besi dan vitamin C.
Baca juga: 5,6 Juta Anak Risiko Stunting, Keuskupan Agung Jakarta: Kesehatan Anak Masalah Penting
"Kekurangan zat besi, yang merupakan penyebab utama anemia, dapat memperburuk risiko stunting pada anak dan sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan sel, termasuk sel-sel otak yang mempengaruhi kognisi dan kemampuan belajar anak," kata Ray saat IdeaFest 2024 untuk memperkuat edukasi serta pemahaman orang tua terkait pentingnya nutrisi di masa awal kehidupan, melalui Ideatalks powered by Danone Indonesia belum lama ini.
Selain Ray Wagiu Basrowi seminar menghadirkan Yasmine Wildblood yang merupakan seorang Ibu dan juga public figure, serta Ilzam Nuzulul Hakiki selaku Co Founder Gaia Parenting, sebagai platform untuk para Ibu belajar dan update informasi seputar kesehatan Ibu dan Anak.
Ray yang juga Medical & Scientific Affairs Director Danone Indonesia mengatakan, ada beberapa ciri anak yang mengalami anemia, anak biasanya berwajah pucat, lemas, mudah lelah dan sering merasa pusing. Anemia juga bisa ditandai dengan penurunan nafsu makan serta penurunan kemampuan belajar.
"Untuk mencegah anemia, orang tua perlu memastikan anak mendapatkan nutrisi seimbang, terutama asupan zat besi dari daging merah, sayuran hijau, dan fortifikasi makanan seperti susu dan sereal. Pentingnya fortifikasi makanan juga tidak bisa diabaikan karena zat besi yang terkandung dalam makanan olahan membantu memenuhi kebutuhan nutrisi anak yang mungkin sulit terpenuhi dari makanan sehari-hari," katanya.
Sementara itu, Yasmine Wildblood mengaku menghadapi kekhawatiran tentang nutrisi anaknya.
“Sebagai orangtua, kekhawatiran terbesar saya adalah ketika anak menunjukkan tanda kurang sehat, seperti anemia. Ketika si Kecil tampak lemas atau kurang bersemangat, saya langsung berpikir apakah anak saya kekurangan zat besi atau nutrisi penting lainnya," katanya.
Baca juga: Kongres Pertanian Indonesia 2024 Bahas Ketahanan Pangan, Stunting hingga Makan Bergizi
Penting baginya untuk selalu memastikan asupan nutrisi anak seimbang.
"Saya memilih susu yang mengandung vitamin C dan zat besi untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak saya. Selain itu, saya mencari informasi yang tepat dan kredibel dari sumber terpercaya, serta selalu berkonsultasi dengan dokter ketika muncul tanda-tanda yang mengkhawatirkan,” katanya.
Co Founder Gaia Parenting, Ilzam Nuzulul Hakiki mengatakan, kesadaran masyarakat tentang pentingnya nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan memang masih menjadi tantangan.
Mitos dan informasi keliru masih banyak beredar di kalangan orang tua, sehingga penting bagi semua pihak, mulai dari individu, komunitas, hingga sektor swasta, untuk berkolaborasi dalam meningkatkan edukasi seputar nutrisi anak.
Baca juga: Komitmen Penurunan Stunting di Sulteng, Anwar: Gizi Baik Kunci Utama Bangun Generasi yang Produktif
"Melalui program-program inovatif dan dukungan dari berbagai pihak, harapannya angka anemia dan stunting di Indonesia dapat ditekan, sehingga generasi mendatang dapat tumbuh dengan lebih sehat dan produktif," katanya.
Menyadari peran penting komunitas dalam edukasi orangtua, komunitas Gaia Parenting juga turut aktif dalam memberikan informasi yang tepat melalui media sosial.
“Sebagai platform digital yang berbagi informasi seputar ibu dan anak, kami melihat konten tentang kesehatan anak selalu dapat engagement yang cukup tinggi, hal ini membuktikan bahwa para ibu muda sangat aware tentang tumbuh kembang anak," katanya.