Pentingnya Kesadaran Tentang Kesehatan Reproduksi dan Pemahaman Tentang KB Bagi Calon Ibu
Seorang ibu juga harus menjaga kesehatan mental dan jasmaninya agar mampu melahirkan generasi yang berkualitas
Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perempuan sebagai calon ibu diharapkan memiliki kesadaran terhadap isu kesehatan organ reproduksi dan pemahaman yang benar tentang Keluarga Berencana (KB).
Ketua Umum Dharma Pertiwi, Evi Agus Subiyanto mengajak Presenter Indy Barends, Ronny Waluya dan ahli di bidang kesehatan untuk mengedukasi hal tersebut lewat kegiatan bincang sehat tentang 'Keluarga Berencana, Kesehatan Reproduksi dan Kanker Serviks'.
Istri Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto ini mengatakan peran ibu dan perempuan Indonesia sangat penting dalam hal kesehatan masyarakat khususnya ibu dan anak.
"Perlunya mengkampanyekan secara efektif pengetahuan tentang kesehatan organ reproduksi dan pemahaman yang benar tentang Keluarga Berencana (KB) bagi calon ibu," kata Evi Agus Subiyanto di Aula Gatot Soebroto, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/9/2024).
Menurutnya seorang ibu juga harus menjaga kesehatan mental dan jasmaninya agar mampu melahirkan generasi yang berkualitas.
Baca juga: Masalah Kesehatan Seksual dan Reproduksi pada Pria dan Wanita
Salah satu ancaman serius dalam kesehatan reproduksi wanita adalah kanker serviks yang disebabkan infeksi Human Papillomavirus (HPV).
Di Indonesia, angka penderita kanker serviks kian mengkhawatirkan. Jumlah kasusnya mencapai 17,2 persen dari seluruh kanker pada wanita, dengan angka kematian 19, 1 persen dari seluruh kematian akibat kanker (sumber: Kemenkes RI, 2023).
Presenter Indy Barends juga mengatakan bahwa kesehatan alat produksi kewanitaan itu sangat penting dan vital. "Harus periksa papsmear rutin, vaksin kesehatan juga, jangan sampe lupa, kalau makan 3 hari sekali aja gak lupa, jadi harus diperhatikan betul," ucap Indy Barends seraya tertawa.
Presenter 'Ceriwis' Trans TV ini menambahkan agar perempuan Indonesia mengantisipasi atau melakukan pencegahan lebih dini terkait penyakit kanker serviks.
Prof. Budi Wiweko, selaku Ketua Senat Akademik Universitas Indonesia mengatakan bahwa penyakit kanker mulut rahim atau serviks itu tidak terjadi serta merta.'
"Prosesnya itu sudah cukup lama ya, virusnya itu HPV sudah 10 tahun menginkubasi lalu terdeteksi pas uda sakit," pungkasnya.
Bertepatan acara tersebut, digelar pula peluncuran buku karya Evi Agus Subiyanto dan Prof. Budi Wiweko, tentang Kesehatan Reproduksi dan Penyakit Kanker Serviks Bagi Isteri Prajurit.