Idris Laena Sebut Pidato Jokowi tentang Budaya Santun dan Budi Pekerti Luhur Perlu Direnungkan
Idris Laena menyatakan bahwa pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR RI tentang budaya santun dan budi pekerti luhur perlu direnungkan.
Penulis: Matheus Elmerio Manalu
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI Dr.IR. HM. Idris Laena, MH menyatakan bahwa pidato Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama MPR-DPR dan DPD pada Rabu (16/8/2023) perlu direnungkan.
Dalam Sidang Tahunan MPR RI tersebut, Presiden Jokowi mengangkat tentang Budaya Santun dan Budi Pekerti Luhur yang mulai hilang di kehidupan berbangsa Indonesia.
Menurut Idris Laena yang juga Ketua Umum Satkar Ulama Indonesia, kebebasan berpendapat baik secara lansung maupun melalui media sosial, tidak berarti membuat setiap individu dapat mengungkapkan apa saja kepada orang lain.
Baca juga: Satire Jokowi saat Pidato di Sidang Tahunan MPR: Jalan Tol Enggak Bisa Dimakan, Ya Memang
"Kita bersyukur bahwa memiliki presiden yang dengan sabar dapat menerima cercaan tetapi sebagai warga negara yang dididik untuk memahami nilai-nilai pancasila, tentu hal tersebut tidak bisa dibiarkan," ucap Idris Laena dalam keterangannya.
Oleh karena itu, sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar MPR RI, Idris Laena mengusulkan program pendidikan moral Pancasila dihidupkan kembali di lembaga-lembaga pendidikan formal.
Menurutnya lagi, bahwa bagaimanapun di dalam doktrin Pancasila terdapat norma-norma yang digali dari budaya luhur Bangsa Indonesia.
Baca juga: Mengenal Kain Tenun Ikat Tanimbar, Pakaian Adat yang Dikenakan Jokowi saat Sidang Tahunan MPR RI