Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perencanaan Matang Bawa Pemprov Lampung Sukses Tingkatkan Indeks SPBE

Komitmen nyata Pemerintah Provinsi Lampung untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan publik melalui digitalisasi mulai dirasakan masyarakat. Keserius

Editor: Content Writer
zoom-in Perencanaan Matang Bawa Pemprov Lampung Sukses Tingkatkan Indeks SPBE
Dok. Pemprov Lampung
Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto. 

"Dengan database tersebut kita bisa tahu, misalkan contoh berapa orang petani saat ini dengan lahan garapannya di bawah 1 hektar, di tingkat desa di data. Atau berapa komoditi pertanian yang dihasilkan pada suatu wilayah. Itu masuk pada sistem dan kami bisa memonitornya," jelasnya. 

Pengembangan program tersebut menurutnya terinspirasi dari program aplikasi ojek online. Dimana pada aplikasi ojek online menampilkan beberapa subsistem yaitu ada pengemudi, konsumen, pengusaha makanan, toko, dan jasa, serta akses perbankan yang dapat melakukan top up saldo dan berbagai macam pembayaran.

"Dalam satu wadah aplikasi tersebut terjadi interaksi yang sangat efisien dan cepat. Oleh karena itu maka kami yakin ketika kita bisa membuat program aplikasi yang baik dan bisa dijadikan tools kita bekerja secara efisien dan masyarakat merasa lebih dilayani pasti akan disambut baik," ujarnya. 

Fahrizal optimis jika masyarakat saat ini siap untuk menerima layanan digital. Hal ini tidak terlepas dari gaya hidup masyarakat sehari-hari dalam penggunaan gawainya untuk memperoleh informasi seperti mengakses media sosial dan pemanfaatan platform digital lainnya pada berbagai layanan. 

"Masyarakat kita itu siap (menggunakan teknologi digital), tinggal bagaimana kita membuat aplikasi itu yang mudah dipakai dan yang paling penting aplikasi tersebut dibutuhkan oleh masyarakat," ujarnya. 

Ia menambahkan progres yang dicapai Pemprov Lampung saat ini bukan sebuah kebetulan, namun merupakan hasil dari perencanaan yang matang. Fahrizal berkeyakinan dengan digitalisasi segala sesuatu akan menjadi lebih efisien.

"Harus ada keinginan untuk berubah, kami sangat sadar kalau sistem sudah jalan, orang diajak berubah tentunya sangat sulit karena mereka berada pada comfort zone. Tapi kita kan harus ada upaya untuk mendesak dan mendorong, meskipun pada awalnya akan terjadi penolakan atau lambat bergerak. Tapi begitu mereka merasakan manfaatnya saya kira semua orang ingin kerjanya agar berdampak lebih efisien dan akurat," pungkasnya.

Baca juga: Menko Marves Sebut INA Digital sebagai Game Changer Transformasi Digital Bangsa

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas