10 Manfaat Alpukat bagi Kesehatan: Perbaiki Pencernaan hingga Kurangi Risiko Depresi
Alpukat memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti memperbaiki pencernaan, hingga mengurangi risiko depresi.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini sederet manfaat mengonsumsi alpukat.
Alpukat memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti memperbaiki pencernaan, mengurangi risiko depresi, hingga melindungi dari penyakit kronis.
Alpukat memiliki asam lemak tak jenuh tunggal dengan jumlah besar.
Tak hanya itu, alpukat juga kaya akan vitamin dan mineral.
Baca juga: 10 Manfaat Bayam untuk Kesehatan: Dapat Bantu Jaga Sistem Pencernaan
Baca juga: 10 Manfaat Buah Naga untuk Kesehatan: Dapat Mengurangi Peradangan hingga Mencegah Kanker
Berikut ini 10 manfaat alpukat bagi kesehatan tubuh, dikutip dari Medical News Today:
1. Kaya nutrisi
Alpukat adalah sumber vitamin C, E, K, dan B6, serta riboflavin, niasin, folat, asam pantotenat, magnesium, dan kalium.
Buah ini juga menyediakan lutein, beta karoten, dan asam lemak omega-3 .
Alpukat mengandung lemak sehat dan bermanfaat tingkat tinggi, yang dapat membantu seseorang merasa lebih kenyang.
Makan lemak memperlambat pemecahan karbohidrat, yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Kira-kira setengah buah alpukat, atau 100 gram,mengandung:
160 kalori
14,7 g lemak
8,5 gram karbohidrat
6,7 g serat
kurang dari 1 gram gula
Lemak sangat penting untuk setiap sel dalam tubuh.
Makan lemak sehat mendukung kesehatan kulit, meningkatkan penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, mineral, dan nutrisi lainnya, dan bahkan membantu mendukung sistem kekebalan tubuh.
2. Sehat untuk jantung
Dalam setiap 100 gram alpukat terdapat 76 miligram dari sterol tumbuhan alami yang disebut beta sitosterol.
Mengkonsumsi beta sitosterol dan sterol tumbuhan lainnya secara teratur dapat membantu menjaga kadar kolesterol yang sehat, yang penting untuk kesehatan jantung.
3. Baik untuk penglihatan
Alpukat mengandung lutein dan zeaxanthin, dua fitokimia hadir dalam jaringan mata.
Kandungan tersebut memberikan perlindungan antioksidan untuk membantu meminimalkan kerusakan, termasuk dari sinar UV.
Asam lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat juga mendukung penyerapan antioksidan larut lemak bermanfaat lainnya, seperti beta karoten.
Menambahkan alpukat ke dalam makanan dapat membantu mengurangi risiko pengembangan degenerasi makula terkait usia.
4. Cegah osteoporosis
Setengah alpukat menyediakan sekitar 18% dari nilai harian vitamin K.
Nutrisi ini sering diabaikan tetapi sangat penting untuk kesehatan tulang.
Mengkonsumsi vitamin K yang cukup dapat mendukung kesehatan tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan mengurangi ekskresi kalsium melalui urin.
5. Cegah kanker
Studi belum menilai hubungan langsung antara konsumsi alpukat dan pengurangan risiko kanker.
Namun, alpukat memang mengandung senyawa yang dapat membantu mencegah timbulnya beberapa jenis kanker.
Riset telah mengaitkan asupan folat yang optimal dengan penurunan risiko terkena kanker usus besar, lambung, pankreas, dan serviks.
Namun, mekanisme di balik asosiasi ini masih belum jelas.
Setengah dari alpukat mengandung kira-kira 59 mcg folat, 15% dari nilai harian.
Alpukat juga mengandung fitokimia dan karotenoid tingkat tinggi, yang mungkin memiliki sifat antikanker.
Studi telah menunjukkan bahwa karotenoid dapat melindungi terhadap perkembangan kanker.
Sebuah ulasan di tahun 2013 menyoroti potensi manfaat konsumsi alpukat dalam kaitannya dengan kanker payudara, mulut, dan tenggorokan.
Namun, asosiasi ini biasanya merupakan hasil dari studi tabung reaksi, bukan percobaan manusia yang terkontrol.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi asosiasi ini.
6. Mendukung kesehatan janin
Folat penting untuk kehamilan yang sehat.
Asupan yang cukup mengurangi risiko keguguran dan kelainan tabung saraf.
Konsumsi setidaknya 600 mikrogram folat per hari saat hamil.
Sementara satu buah alpukat mungkin mengandung sebanyak 160 mikrogram folat.
Alpukat juga mengandung asam lemak yang integral untuk diet sehat dan perkembangan janin.
7. Mengurangi risiko depresi
Alpukat adalah sumber yang baik dari folat, yang memainkan peran penting dalam kesehatan makanan secara keseluruhan.
Studi juga menemukan hubungan antara tingkat folat yang rendah dan depresi.
Baca juga: Manfaat Kopi yang Mungkin Belum Kamu Tahu, Usir Serangga hingga Hilangkan Bau Tak Sedap
Baca juga: 7 Manfaat Tomat bagi Kesehatan: Melindungi Kesehatan Jantung hingga Melindungi dari Kanker
Folat membantu mencegah penumpukan homosistein, zat yang dapat mengganggu sirkulasi dan pengiriman nutrisi ke otak.
Ulasan penelitian sebelumnya atelah menghubungkan kelebihan homosistein dengan disfungsi kognitif, depresi, dan produksi serotonin , dopamin, dan norepinefrin, yang mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan.
8. Memperbaiki pencernaan
Alpukat kaya akan serat, mengandung sekitar 6–7 gram per setengah buah.
Mengonsumsi makanan dengan serat alami dapat membantu mencegah sembelit, menjaga kesehatan saluran pencernaan, dan menurunkan risiko kanker usus besar.
9. Detoksifikasi alami
Serat yang cukup mendorong pergerakan usus yang teratur, yang sangat penting untuk ekskresi racun melalui empedu dan tinja.
Studi telah menunjukkan bahwa serat makanan juga meningkatkan kesehatan usus dan keragaman mikroba.
Ini membantu tubuh menjaga keseimbangan bakteri yang sehat.
Hal ini dapat mengurangi peradangan dan kejengkelan pada saluran pencernaan.
10. Meredakan Osteoarthritis
Alpukat, kedelai, dan beberapa makanan nabati lainnya mengandung saponin.
Zat-zat ini mungkin memiliki efek positif pada gejala osteoarthritis lutut dan pinggul.
Namun, para peneliti belum mengkonfirmasi efek jangka panjang saponin pada orang dengan osteoartritis.
(Tribunnews.com/Yurika)