Jadi Capres Pertama yang 'Curi Start', Anies Dinilai Rawan Kena Kritik dan Pikul Beban Ekstra
Anies Baswedan dinilai rawan kena kritik karena menjadi Capres pertama yang sudah curi start mendapat dukungan dari Parpol.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dinilai rawan dihujani kritik dengan status bakal calon presiden (Capres) pertama yang dideklarasikan dan sudah mendapat dukungan partai.
Selain itu, Anies Baswedan dinilai memikul beban ekstra agar tetap bisa mendapat perhatian masyarakat.
Hal itu disampaikan pengamat psikologi politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Moh Abdul Hakim, menanggapi pertemuan Anies Baswedan dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, beberapa waktu lalu.
"Anies Baswedan adalah Capres pertama yang resmi mendeklarasikan diri dan mendapatkan dukungan partai."
"Ada risiko Capres yang curi start, yang pertama dia jelas menjadi sasaran kritik dari banyak lawan-lawannya," ungkap Hakim, saat menjadi narasumber Overview Tribunnews, Kamis (17/11/2022).
Hakim juga menilai Anies memiliki beban ekstra secara psikologis, bagaimana caranya mempertahankan perhatian publik kepada dirinya.
Baca juga: Semua Pihak Diminta Tak Terjebak Persepsi soal Capres Cawapres terkait Pertemuan Anies-Gibran
Menurutnya, batas masyarakat untuk memberi perhatian pada isu-isu politik sangat pendek, hanya satu atau dua minggu,
Sehingga, lanjut Hakim, Capres seperti Anies harus bermanuver dan berinovasi melakukan banyak hal demi untuk tetap menjaga ketertarikan publik terhadap sosoknya.
"Dalam konteks pertemuannya dengan Gibran, adalah langkah strategis, karena siapapun yang ketemu Gibran akan menjadi sorotan publik."
"Saya kira ini sebagai strategi Mas Anies untuk terus mendapat perhatian publik, walau di luar itu ada alasan-alasan lainnya," ungkapnya.
Anies-Gibran Sarapan Bareng
Sementara itu dikutip dari Tribun Solo, Anies Baswedan sarapan bersama dengan Gibran di Novotel Solo, Selasa (15/11/2022).
Gibran mengaku memanfaatkan kesempatan itu untuk menyerap dan belajar dari pengalaman Anies.
"Transportasi umum dan problem di kota. Kalau masalah transportasi yang bisa jadi percontohan Jakarta," jelas Gibran, saat ditemui setelah sarapan.
Baca juga: Ada 3 Pesan, Pengamat Politik Sebut Bertemu Gibran Langkah Awal Anies Baswedan Mencari Restu Jokowi
Menurutnya, Kota Solo tidak jauh beda dengan DKI Jakarta.
Masalah perkotaan seperti transportasi, tata ruang menjadi masalah yang perlu diselesaikan dengan berbagai kekhasannya.
"Banyak yang commute naik KRL. Harus kita masifkan naik transportasi umum," terangnya.
Anies melihat program yang dijalankan semasa kepemimpinan Gibran membuat Kota Solo melaju pesat.
"Solo makin rapi bersih. Mudah-mudahan makin maju. Kita juga ngobrol kendaraan umum pengalaman di jakarta mudah-mudahan bermanfaat," tuturnya.
Unggahan Anies
Sementara itu momen kebersamaan dengan Gibran juga diunggah Anies di media sosial pribadinya.
Anies menyebut ia bertemu Gibran sebelum berangkat bersama ke acara puncak Haul Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi di Solo.
"Kami berbagi pengalaman, bercerita tentang pengelolaan kota, terkait transportasi publik, dan bincang-bincang ringan lainnya."
"Alhamdulillah, Solo rapi, bersih, dan tertib. Mudah-mudahan terus maju dan berkembang."
"InsyaAllah Mas Gibran selalu sehat dimudahkan dalam amanah ini," tulis Anies.
Untuk diketahui, Anies menjadi sosok pertama yang dideklarasikan menjadi Capres oleh partai politik.
Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang dinahkodai Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024 pilihan NasDem pada 3 Oktober 2022.
Saat ini, Anies diketahui tengah menjalin komunikasi politik untuk menjaring dan memilih siapa sosok Cawapres yang akan mendampinginya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)