Cawapres Unggulan, Pengamat Politik Sebut Erick Thohir Punya Basis Pemilih Milenial Kuat
Pengamat Politik Universitas Indonesia Meidi Kosandi suara milenial cukup dominan pada Pilpres 2024. Karenanya kedekatan Erick Thohir dengan kalangan
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keterpilihan Menteri BUMN Erick Thohir bagi kalangan anak muda atau milenial konsisten tinggi. Kondisi tersebut tentu menjadi sebuah keunggulan yang dimiliki Erick Thohir untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) 2024.
Menurut Pengamat Politik Universitas Indonesia Meidi Kosandi suara milenial cukup dominan pada Pilpres 2024. Karenanya kedekatan Erick Thohir dengan kalangan anak muda menjadi satu situasi yang positif.
Kondisi demikian, dia menambahkan, tentu turut menambah kenaikan elektabilitas secara signifikan. Menjadikan Erick Thohir sebagai pemimpin pilihan milenial Tanah Air.
"Erick Thohir kemungkinan berebut suara pada basis yang sama, yaitu milenial, netizen dan pemilih muda," ujar Meidi dikutip pada Selasa (22/11/2022).
Sebab selama tiga tahun memimpin Kementerian BUMN, Erick Thohir begitu menunjukkan keberpihakkannya terhadap generasi muda. Baru di era Erick Thohir, anak muda di bawah usia 40 tahun banyak menjadi direksi BUMN.
Lebih dari itu turut diketahui juga bahwa Erick Thohir menargetkan 10 persen kepemimpinan muda di BUMN dapat tercapai pada 2023. Satu situasi yang menunjukkan dukungan besar terhadap talenta muda Tanah Air.
Oleh karenanya Meidi menyampaikan gaya kepemimpinan Erick Thohir inilaih yang sangat disukai kalangan milenial. Hal itu seringkali ditunjukkan Erick Thohir pada setiap kebijakan.
Baca juga: Cendekiawan Muslim Aceh Fachry Ali: Erick Thohir Jembatan Generasi Non Millenial dengan Millenial
Kondisi demikian, menurut dia, menjadi modal bagus dalam persiapan menuju kontestasi Pilpres. Keunggulan yang dimiliki Erick Thohir tentunya bisa membawa berkah bagi figur seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo.
"(Kandidat calon) Masing-masing memiliki basis sosialnya. Erick Thohir mungkin pada kelompok identitas dan pelaku pasar," tandas Meidi.