Pengamat Politik Nilai Erick Thohir sebagai Figur Cawapres Punya Kapasitas Pemimpin Bangsa
langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024 semakin terbuka
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024 semakin terbuka lebar.
Erick Thohir dinilai punya kapasitas sebagai pemimpin bangsa.
Pengamat Politik Universitas Padjajaran Idil Akbar menuturkan nama Erick Thohir semakin santer jelang memasuki tahun politik Pilpres.
Kepemimpinan Erick Thohir di BUMN terus mendapat perhatian besar masyarakat.
Kondisi demikian, dia menambahkan, tentu menjadi pengalaman berharga untuk bertarung dalam konstelasi Pilpres. Sebuah modal agar dapat menjadi penantang yang kompetitif.
“Secara pengalaman (Erick Thohir) dia sudah cukup, dari sisi politik dia oke,” katanya, Kamis (8/12/2022).
Selain itu dia menyebut, Erick Thohir memiliki modal bagus yang tidak dipunyai banyak kandidat lain.
Rekam jejak mentereng Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini sebagai pengusaha tidak perlu diragukan lagi.
Hal tersebut, menurut dia, mampu menjadikan Erick Thohir sebagai figur pemimpin yang selalu mengutamakan penguatan ekonomi. Imbasnya mendorong kesejahteraan masyarakat.
“Lalu kemudian kepengusahaan dia juga udah kita tahu bersama,” ujarnya.
Latar belakang tersebut, menurut dia, menjadi bekal bagus dalam upaya penguatan ekonomi Indonesia ke depan. Sehingga mampu mempercepat capaian kebangkitan ekonomi pasca diterpa badai pandemi.
Baca juga: Tokoh Pemuda Soroti Peran Erick Thohir dalam Pembangunan IKN: Libatkan Tenaga Lokal
“(Erick Thohir) cukup dinilai berhasilah, di luar soal perdebatan apa yang terjadi yah. Tapi saya pikir itu sudah jauh lebih baik,” ucapnya.
Terbukti dalam kepemimpinan Erick Thohir laba bersih BUMN terus meningkat signifikan. Tercatat dari sebesar Rp13,3 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 124,7 triliun atau naik 838,2 persen ditahun 2021.
Sementara untuk pendapatan konsolidasi tahun 2021 juga mengalami peningkatan signifikan. Naik menjadi Rp 2.292,5 triliun, atau tumbuh 18,8% dibandingkan tahun 2020.