PROFIL Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelora, Parpol Baru yang Dinyatakan Lolos Jadi Peserta Pemilu
Anis Matta duhulu dikenal sebagai politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat DPR.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut profil Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelora yang baru dinyatakan lolos sebagai peserta Pemilu 2024.
Seperti diketahui, Partai Gelora menjadi satu dari 17 parpol yang dinyatakan Memenuhi Syarat (MS) sebagai peserta Pemilu serentak 2024.
Hal ini diputuskan dalam rapat pleno rekapitulasi nasional dan penetapan partai politik calon peserta Pemilu 2024 yang digelar siang ini di kantor KPU RI, Rabu, (14/12/2022).
Seperti diketahui, Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora Indonesia) adalah sebuah partai politik baru di Indonesia.
Ketua Umum Partai Gelora saat ini adalah Muhammad Anis Matta.
Profil Anis Matta
Dikutip dari Kompas.com, Anis Matta duhulu dikenal sebagai politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat DPR pada 2009 sampai 2013.
Dikutip dari situs resmi, Anis Matta lahir di Welado, Bone, Sulawesi Selatan, pada 7 Desember 1968.
Anis menghabiskan masa kecil dan remaja di beberapa daerah di Indonesia Timur.
Dia menempuh sekolah dasar di SD Katolik Mathias I di Tual, Maluku Tenggara, lalu kembali ke Bone dan lulus dari SD Inpres Welado, Bone.
Setelah lulus SD, Anis lalu masuk pondok pesantren pada usia SMP-SMA di Pesantren Darul Arqam, Gombara, Makassar.
Baca juga: VIDEO Bicara Keuangan Parpol, Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah: Uang Pribadi Juga Tak Boleh
Anis kemudian melanjutkan pendidikan setelah mendapat beasiswa di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), Jakarta.
Ia merampungkan sarjana jurusan syariah pada 1992.
Sambil kuliah, Anis mengikuti kursus bahasa Inggris di bilangan Salemba, Jakarta Pusat.
Selesai kuliah, Anis sempat menjadi dosen agama Islam di Program Ekstension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok.
Salah satu aktivitas yang ditekuni Anis adalah berdakwah di masjid-masjid perkantoran di Jakarta.
Ia juga menekuni profesi sebagai pembicara dan konsultan pengembangan organisasi dan manajemen sumber daya manusia.
Anis kemudian terjun ke dunia politik pada 1998. Dia adalah salah satu pendiri Partai Keadilan (PK) yang dideklarasikan di Jakarta pada 20 Juli 1998.
Setelah pemilihan umum 1999, PK berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada 2 Juli 2003.
Anis menjadi sekretaris jenderal sejak partai berdiri hingga diangkat oleh Majelis Syuro PKS menjadi presiden partai pada 1 Februari 2013 sampai 10 Agustus 2015.
Anis terpilih menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan 2009-2014 dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan I (Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar).
Pada periode keduanya di Senayan, Anis terpilih menjadi Wakil Ketua DPR RI hingga memutuskan mengundurkan diri pada saat diangkat menjadi Presiden PKS.
Anis diangkat menjadi presiden dalam situasi sulit. Pada 2013 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus suap kuota impor daging sapi.
Selain itu, pada saat itu juga terdapat perselisihan di kalangan dalam PKS yakni antara mantan Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin dengan sejumlah tokoh senior PKS.
Ketika kasus itu menerpa PKS, Anis kemudian menggalang konsolidasi internal. Dia lantas mengubah jargon partai menjadi “Cinta. Kerja. Harmoni.”
Saat itu banyak pihak khawatir PKS tak bakal selamat di pemilihan umum (Pemilu) 2014. Namun, ternyata mereka masih bisa lolos ke parlemen.
Walaupun jumlah kursi turun karena dinamika sistem pemilu, tetapi angka suara pemilih naik sekitar 3,3 persen menjadi 8,48 juta suara.
Akan tetapi, karena konflik internal membuat PKS memutuskan memecat Anis dan salah satu sahabatnya, Fahri Hamzah.
Alhasil keduanya bekerja sama membangun Partai Gelora bersama dengan sejumlah mantan kader PKS yang memilih hengkang.
Profil Partai Gelora
Dikutip dari Wikipedia, Partai Gelombang Rakyat Indonesia (disingkat Partai Gelora Indonesia) adalah partai politik di Indonesia yang didirikan pada tanggal 28 Oktober 2019.
Partai ini didirikan oleh 99 orang dari 34 provinsi di Indonesia.
Partai ini dideklarasikan dalam acara konsolidasi nasional di Jakarta, 10 November 2019.
Setelah melewati proses pendaftaran dan verifikasi di Kementerian Hukum dan HAM RI, Partai Gelora sah menjadi badan hukum dengan penyerahan SK Menteri Hukum & HAM pada 2 Juni 2020.
Sejarah
Partai Gelora Indonesia didirikan pada 28 Oktober 2019 dengan gagasan dan cita-cita menjadikan Indonesia kekuatan Lima (5) besar dunia.
Gagasan ini pertama kali disampaikan Anis Matta dalam pidato "Arah Baru Indonesia" dalam acara Musyawarah Kerja Keluarga Alumni KAMMI di Jakarta, 3 Februari 2018.
Pidato ini menyambung gagasan "Gelombang Ketiga Indonesia" yang ditulis Anis pada 2014.
Selanjutnya, proses untuk mendirikan Partai dimulai dengan membentuk Tim Persiapan Pembentukan Partai Baru yang dipimpin Mahfudz Siddiq.
Selain telah resmi memiliki badan hukum, saat ini Partai Gelora Indonesia telah memiliki kepengurusan di 34 DPW setingkat provinsi, 445 DPD setingkat kabupaten & kota, serta 4.395 DPC setingkat kecamatan.
Simak juga Talkshow Nasional Partai Lama vs Partai Baru terkait verifikasi peserta pemilu 2024 di bawah ini:
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.