Ini Modal PKB Bisa Masuk 3 Besar pada Pemilu 2024
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diperkirakan meraih hasil positif pada pemilu 2024 mendatang.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diperkirakan meraih hasil positif pada pemilu 2024 mendatang.
Hal ini mengingat tren elektabilitas partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu cenderung naik.
Hal itu dikatakan direktur riset Media Survei Nasional (Median), Ade Irfan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/12/2022).
“Berdasarkan temuan survei yang kami lakukan secara berkala, PKB memiliki perolehan suara yang selalu naik, bahkan saat ini tingkat elektabilitasnya melebihi capaian 2019,” katanya.
Baca juga: Profil 17 Partai Peserta Pemilu 2024: PKB, PDIP, NasDem, Gelora, PKN, Garuda, PSI, hingga PPP
Ade menjelaskan dengan tren yang positif ini, PKB berpotensi meraih posisi tiga besar dalam pemilu 2024 mendatang.
Raihan itu, menurutnya, tidak terlepas karena memiliki beberapa modal besar antara lain:
Pertama, PKB dianggap sebagai partai yang menjadi basis sebagian besar warga Nahdlatul Ulama (NU).
“PKB sampai saat ini masih dianggap sebagai rumah politik sebagian besar warga Nahdlyin. Berdasarkan survei yang kami lakukan, telah menunjukkan bahwa salah satu alasan orang memilih PKB karena kedekatannya dengan ormas NU,” katanya.
Faktor kedua, tren elektabilitas PKB yang terus positif itu tidak terlepas dari ketokohan seorang Muhaimin Iskandar atau Cak Imin selaku ketua umum PKB.
Kapasitasnya selaku salah satu tokoh nasional, tambah Ade, ternyata sudah banyak diakui dan dikenal orang.
“Bahkan berdasarkan survei, Muhaimin Iskandar termasuk sebagai tokoh yang kuat digadang-gadang sebagai cawapres. Sehingga ketokohannya mampu berimbas bagi tren elektabilitas positif PKB,”katanya.
Faktor ketiga, menurut Ade adalah karakter PKB sebagai terbuka yang diperkirakan akan mampu memberi daya tarik bagi semua kalangan lintas agama untuk memilihnya.
“Berdasarkan survei, PKB merupakan satu-satunya partai berbasis massa Islam yang memiliki basis suara di kalangan Non-Muslim, membuatnya memiliki peluang untuk meraih suara di luar basis NU dan di luar kalangan Muslim,” pungkasnya.
Simak juga talkshow terkait partai lama vs partai baru di Pemilu 2024 di bawah ini: