Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Pranowo Terdepan Ungguli Anies Baswedan dan Prabowo Subianto
Hasil survei terbaru SMRC pada 3-11 Desember 2022 mengungkapkan elektabilitas bakal calon presiden Ganjar Pranowo ungguli 45 nama tokoh lainnya.
Editor: Theresia Felisiani
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 3 sampai 11 Desember 2022 mengungkapkan bahwa elektabilitas bakal calon presiden Ganjar Pranowo ungguli 45 nama tokoh lainnya.
Sebanyak 45 nama tokoh yang diajukan 1.029 responden menyimpulkan elektabilitas Ganjar Pranowo terdepan sebesar 26,5 persen.
"Hasilnya dalam simulasi semi terbuka 45 nama ini elektabilitas Ganjar Pranowo sebesar 26,5 persen, paling tinggi dari tokoh-tokoh yang lain," kata Deni Irvani Direktur Riset SMRC dalam rilis survei daring, Selasa (20/12/2022).
Deni melanjutkan posisi dua ditempati Anies Baswedan 18,6 persen. Kemudian posisi tiga Prabowo Subianto 16,8 persen.
Sementara itu untuk posisi empat di tempat Ridwan Kamil dengan persentase enam persen.
"Posisi empat bedanya cukup jauh dari Prabowo yakni Ridwan Kamil sebanyak enam persen. Sementara itu di bawah Ridwan Kamil tokoh-tokoh lain tidak begitu signifikan di bawah dua persen," sambungnya.
Menurut Deni hasil survei terbaru SMRC ini masih cukup konsisten dengan survei sebelumnya.
Tiga nama paling kompetitif yakni Ganjar Pranowo, Anie Baswedan dan Prabowo Subianto.
Baca juga: Kembali Nyatakan Siap Capres, Sandiaga Uno Lawan Prabowo Subianto?
Kemudian untuk jarak tiga calon bakal presiden itu Ganjar Pranowo memiliki jarak cukup jauh dengan Anies Baswedan di posisi kedua.
"Kalau dibandingkan jaraknya Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan sekitar delapan persen. Artinya cukup signifikan," tambahnya.
Deni melanjutkan sementara itu Anies Baswedan dan Prabowo Subianto cukup dekat sekitar 1,8 persen. Jadi tidak bisa disimpulkan mana yang lebih unggul.
Adapun survei terbaru SMRC ini dilakukan pada 3 sampai 11 Desember 2022.
Survei dilakukan secara acak dari simple pemilih nasional dengan total sample wawancara secara valid 1.029 orang.