Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

IKA Undip: Pemilu 2024 Tidak Boleh Kalah oleh Politik Identitas

IKA Undip mengajak seluruh pihak untuk menghindari penggunaan politik identitas pada Pemilu 2024.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in IKA Undip: Pemilu 2024 Tidak Boleh Kalah oleh Politik Identitas
Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
Ketua Umum DPP Ikatan Alumni (IKA) Universitas Diponegoro (Undip) Abdul Kadir Karding (kedua dari kanan) dalam konferensi pers "Refleksi Akhir Tahun IKA Undip" di Kantor DPP IKA Undip, Jakarta, Kamis (29/12/2022). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP Ikatan Alumni (IKA) Universitas Diponegoro (Undip) Abdul Kadir Karding mengajak seluruh pihak untuk menghindari penggunaan politik identitas pada Pemilu 2024.

Menurut Karding, politik identitas memiliki dampak yang buruk terhadap persatuan bangsa.

"Mari bersama menjamin pemilu kali ini tidak boleh kalah oleh politik identitas, politik aliran. karena ini kita satu bangsa, satu persatuan Republik Indonesia," kata Karding dalam konferensi pers "Refleksi Akhir Tahun IKA Undip" di Kantor DPP IKA Undip, Jakarta, Kamis (29/12/2022).

Baca juga: Pengertian Politik Identitas dan Bahayanya bagi Kehidupan Negara Demokrasi

Segala kampanye yang menggunakan politik identitas, menurut Karding, harus dihindari demi persatuan bangsa.

"Kampanye yang berdasarkan politik identitas akan memberikan dampak yang tidak baik bagi persatuan dan kesatuan kota. Politik identitas harus kita hindari," ucap Karding.

Edukasi terhadap masyarakat, kata Karding, juga perlu dilakukan untuk mencegah politik identitas.

Berita Rekomendasi

Karding menilai penyelenggara Pemilu juga perlu memberikan edukasi terhadap masyarakat.

"Kami melakukan edukasi masyarakat bagaimana melakukan politik secara baik. Bersama-sama dengan penyelenggara pemilu mengedukasi masyarakat," ucap Karding.

Menurut Karding, sejauh ini sudah muncul sejumlah isu-isu mengenai Pemilu 2024 yang berpotensi memprovokasi masyarakat.

Padahal, menurut Karding, Pemilu 2024 masih baru diselenggarakan dalam beberapa tahun mendatang.

"Karena saat ini informasi soal pemilu ini macam macam, bisa arahnya positif tapi dalam bayangan kami negatif. Karena provokasi berlebihan. Belum saja pemilu dimulai ini sudah dimulai hangat," pungkas Karding.

Seluruh pihak termasuk penyelenggara, menurut Karding, perlu mencegah penggunaan politik identitas pada Pemilu kali ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas