Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Politik Sebut Memilih Kandidat Capres Jangan Hanya Berdasarkan Racikan Elektoral

Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, popularitas tidak lantas menjadi satu-satunya ukuran dalam menentukan calon pemimpi

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pengamat Politik Sebut Memilih Kandidat Capres Jangan Hanya Berdasarkan Racikan Elektoral
Kolase Tribunnews.com/Berbagai Sumber
Foto-foto kandidat calon presiden di Pilpres 2024. (Kiri atas) Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Airlangga Hartarto. (Kiri bawah) Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimartu Yudhoyono (AHY), Puan Maharani. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, popularitas tidak lantas menjadi satu-satunya ukuran dalam menentukan calon pemimpin bangsa. 

Popularitas dan elektabilitas calon pemimpin bangsa juga harus dibarengi dengan kompetensi dan kapasitas sebagai pemimpin.

Hal itu disampaikan Pangi menanggapi pernyataan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Menurut Pangi, pernyataan Ical tersebut sebagai bentuk optimisme bagi Partai Golkar.

"Saya sependapat dengan Aburizal Bakrie bahwa kita tidak cukup hanya dengan racikan elektoral untuk menjadi barometer dalam memutuskan calon presiden," kata Pangi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (2/1/2023).

Menurutnya, popularitas dan elektabilitas calon pemimpin bangsa juga harus dibarengi dengan kompetensi dan kapasitas sebagai pemimpin yang negarawan. 

Baca juga: Akhirnya PDIP Telah Menyiapkan Capresnya di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo atau Puan Maharani?

Berita Rekomendasi

Jika hanya mengandalkan elektabilitas tanpa kapasitas, dikhawatirkan akan memunculkan masalah bangsa di kemudian hari.

"Di satu sisi, elektabilitas menjadi penting karena menjadi modal untuk menang. Tapi di sisi lain, ketika mereka tidak punya kompetensi, tidak punya kapasitas menjadi pemimpin, negarawan yang bisa mengayomi seluruh lapisan elemen warga negara. Itu juga akan menjadi masalah di kemudian hari," ucapnya.

Pangi menilai pernyataan itu tidak lantas harus dimaknai sebagai pesan terhadap Ketum Golkar Airlangga Hartarto yang saat ini juga dimajukan sebagai calon presiden (capres) dari Partai Golkar

Saat ini, elektabilitas Airlangga pun masih harus didongkrak dan dirtingkatkan oleh kader partai berlambang beringin itu.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie meminta agar seorang calon presiden (capres) yang dipilih maju untuk Pilpres 2024 tidak hanya berdasarkan tingkat popularitasnya saja.

Baca juga: Genjot Elektabilitas, Golkar Terus Gaungkan Kinerja Apik Airlangga Hartarto

Aburizal mengatakan, seorang capres haruslah pemimpin yang bisa mengayomi bangsa.

"Pilpres 2024 tidak hanya memilih seorang calon presiden karena popularitasnya, tapi juga memilih seorang pemimpin bangsa yang dapat mengayomi seluruh komponen bangsa, serta mempunyai visi kenegaraan dan konsep pembangunan 5 tahun ke depan secara jelas sebagai bagian dari tujuan bernegara sebagaimana digariskan dalam pembukaan konstitusi yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Aburizal dalam catatan akhir tahunnya, Jumat (30/12/2022).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas