Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei SMRC: Suara Warga NU Lebih Dominan ke Ganjar Daripada Pilih Prabowo, atau Anies Baswedan

Survei SMRC pada Desember 2022 menunjukkan suara warga Nahdlatul Ulama (NU) baik yang aktif atau tidak lebih dominan ke Ganjar Pranowo.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Survei SMRC: Suara Warga NU Lebih Dominan ke Ganjar Daripada Pilih Prabowo, atau Anies Baswedan
Tangkapan Layar: Kanal Youtube SMRC TV
Pendiri SMRC Saiful Mujani dalam acara ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ bertajuk "Calon Presiden Pilihan Warga Nahdlatul Ulama" di kanal YouTube SMRC TV pada Kamis (23/2/2023). 

Kedua, pada Pilpres 2009 tercatat Jusuf Kalla yang merupakan tokoh NU sangat senior dan diakui maju sebagai calon presiden.

Namun demikian, kata dia, JK tidak mendapat suara yang signifikan juga dan jauh di bawah suara NU itu sendiri. 

Artinya, lanjut Saiful, massa pemilih NU punya pertimbangan yang menarik dan unik.

Massa pemilih NU, kata dia, tidak serta merta secara emosional akan mendukung atau memilih tokoh NU karena dia sebagai seorang NU.

Bahkan Hasyim Muzadi yang dalam posisi Ketua Umum PBNU dan Megawati sebagai incumbent pada Pilpres 2004 juga kalah. 

Menurut Saiful massa pemilih NU cukup independen dalam pemilihan presiden, dan tidak bisa dimobilisasi begitu saja dari atas ke bawah.

Salah satu penyebabnya, menurut Saiful terkait pandangan bahwa yang memiliki massa sebenarnya adalah kiai NU dan bukan NU itu sendiri. 

Berita Rekomendasi

Oleh karena itu, menurutnya pendekatannya tidak bisa dilakukan secara formal kepada NU, melainkan pada kiai yang sangat beragam dan sangat otonom. 

Saiful mencontohkan bagaimana Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf datang pada kiai yang senior lalu bersalaman dan cium tangan. 

Menurutnya hal itu menunjukkan bagaimana pentingnya para kiai yang dihormati dan kharismatik di lingkungan NU. 

Begitu pula, kata dia, para santri yang lebih terikat dengan kiai lokal ketimbang pada organisasi yang disebut sebagai Nahdlatul Ulama (NU).

Baca juga: Pengamat: Jangan-jangan PKB Mulai Galau karena Pemilih NU Mulai Hijrah ke PPP

Oleh karena itu, menurutnya, bisa dipahami apabila Gus Yahya berkali-kali mengatakan NU tidak berurusan dengan politik praktis.


Gus Yahya, kata dia, bahkan ingin membangun jarak dan tidak ada hubungan khusus secara politik antara NU dengan semua partai politik, termasuk dengan PKB walaupun PKB didirikan oleh Gus Dur dan sejumlah kiai senior NU.

"Massa NU adalah massa yang cukup independen, tidak bisa dengan mudah dimobilisasi dengan mengatakan ini tokoh NU," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas