Yusril Seusai Bertemu Airlangga: Mudah-mudahan Pemilu Tidak Meleset dari Lima Tahun Sekali
Yusril mengungkapkan bahwa pertemuan itu membahas sejumlah isu penting. Di antaranya isu penting mengenai kehidupan bangsa dan bernegara.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra telah usai melakukan pertemuan tertutup di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Neli, Kemanggisan, Jakarta Barat pada Selasa (21/3/2023).
Seusai bertemu, Yusril mengungkapkan bahwa pertemuan itu membahas sejumlah isu penting. Di antaranya isu penting mengenai kehidupan bangsa dan bernegara.
Baca juga: Safari PBB Berlanjut, Yusril Ihza Mahendra Akan Temui Elite Golkar Besok
"Kita pada umumnya dan khususnya membahas hal hal yang terkait dengan penyelenggaraan pemilihan umum 2024 yang akan datang," ujar Yusril dalam konferensi pers bersama Airlangga.
Yusril menuturkan bahwa salah satu pembahasan yang dibicaraman bersama Airlangga Hartarto seputar harapan pelaksanaan pemilu harus dilakukan tepat waktu.
"Kita juga membahas tentang harapan kita bersama supaya Pemilu 2024 ini terlaksana tepat waktu seperti yang diperintahkan oleh konstitusi bahwa Pemilu dilaksanakan lima tahun sekali, dan mudah-mudahan tidak meleset dari jangka waktu lima tahun sekali itu," jelasnya.
Baca juga: Yusril Tanpa Supir Datang ke Golkar, Airlangga: Ini Mobilnya Perlu Kita Nyetirin Apa Gimana?
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa pemilu yang tidak sesuai jadwal dikhawatirkan akan dapat menimbulkan persoalan kebangsaan dalam penyelenggaraan Pemilu.
Tak hanya itu, Yusril menambahkan pertemuan kali ini juga membahas mengenai kemungkinan formasi koalisi dalam pemilihan presiden dan wakil presiden pada 2024 mendatang.
"Karena dalam Pileg ya masing-masing partai berjalan sendiri sendiri tapi dalam Pilpres akan terbentuk suatu koalisi, baik koalisi berdasarkan atas hasil Pemilu maupun juga formasi baru dari partai partai yang baru ikut dalam Pemilu tahun 2024 atau partai partai yang ikut 2019 karena tidak mempunyai kursi di parlemen," tuturnya.