Megawati Beri Ganjar Kopiah, Sekjen PDIP Bicara Peluang Kerja Sama Dengan Kalangan Religius
Hasto Kristiyanto merespons anggapan pemberian kopiah kepada calon presiden Ganjar Pranowo sebagai simbol akan menjalin kerja sama dengan kalangan
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons anggapan pemberian kopiah kepada calon presiden Ganjar Pranowo sebagai simbol akan menjalin kerja sama dengan kalangan religius.
Hasto mengatakan, membangun kerja sama partai politik dalam sistem presidensial tentu saja didasarkan pada aspek ideologi, kesamaan platform, dan juga aspek-aspek historis.
Selain itu, bagaimana memikirkan agenda-agenda penting ke depan.
Hal itu disampaikan Hasto menjawab pertanyaan wartawan soal kekungkinan PDIP membuka keran kerjasama dengan kelompok religius.
Di mana, sebelumnya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memakaikan kopiah kepada Capres Ganjar Pranowo.
"Karena dalam kapasitas kami semua sebagai kader dan petugas partai, partai punya desain, partai punya platform, partai punya komitmen di dalam melanjutkan kepemimpinan bapak Presiden Jokowi," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (24/4/2023).
Hasto juga menambahkan, dalam membangun kerja sama politik perlunya dimaksimalkan soal membangun kedaulatan pangan, mengedepankan politik yang pro pada lingkungan serta tata ruang berdasarkan aspek-aspek geo politik.
Dan itu semua didasarkan pada konsepsi sebagai negara maritim.
"Dengan demikian, ketika membangun kerja sama, selain bondingnya itu adalah aspek-aspek gotong royong, kesamaan agenda ini sangat penting, termasuk kedekatan," ucap Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini pun memberi contoh bagaimana Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PDIP sebagai sesama partai yang termarjinalkan sesama orde baru.
Lalu, kedekatan Megawati dengan tokoh-tokoh dari PPP seperti Hamzah Haz, Alm. Maimun dan sebagainya, tentu sebagai contoh kedekatan tokoh-tokoh.
Dan kemudian terus menjaga soliditas dari kabinet Indonesia Maju dari pemerintahan Presiden Jokowi dan KH Ma'ruf Amin.
Baca juga: Makna Waktu, Tempat, dan Kopiah Hitam Saat Megawati Umumkan Ganjar Pranowo Capres PDIP
"Tentu saja komunikasi dilakukan secara intens. Prinsipnya ruang kerja sama itu akan dilakukan dalam kerangka sistem presidensial," kata Hasto.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan secara resmi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang akan diusung PDIP di Pilpres 2024 pada Jumat (21/4/2023) di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.
Sebuah kopiah hitam pun jadi tanda resmi Ganjar didapuk menjadi capres partai berlambang banteng moncong putih itu.
"Seluruh rakyat Indonesia yang saya cintai saya sebagai ketua umum akan memberikan sebuah kopiah," ucap Megawati.
Megawati menyebut, kopiah hitam menjadi simbol bagi rakyat Indonesia yaitu nasional dan religius.
"Karena kalau kita melihat budaya orang Indonesia itu sebenarnya berkopiah dan Bung Karno mengatakan itu adalah identitas dari nasionalisme kita yang disebut nasional dan religius," ungkap Megawati.
Megawati pun berharap, ditunjuknya Ganjar sebagi capres dari PDIP di Pilpres 2024 dapat merangkul semua masyarakat Indonesia tanpa melihat suka maupun agamanya.
Baca juga: Megawati Beri Kopiah Hitam ke Ganjar Pranowo, Tanda Resmi Jadi Capres 2024 dari PDIP
"Semoga hal ini dapat dijadikan sebuah simbol bagi seluruh rakyat Indonesia, siapapun tidak melihat agamanya tetapi tentunya harus sebagai warga bangsa," harap Presiden kelima RI itu.