Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ganjar Pranowo Bisa Mendulang Suara Tambahan Jika Sosok Ini Dijadikan Cawapres

Posisi Ganjar masih rawan yakni tingginya angka swing voters atau pemilih mengambang dan dukungan cawapres yang tepat menambah suara

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ganjar Pranowo Bisa Mendulang Suara Tambahan Jika Sosok Ini Dijadikan Cawapres
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga Bakal Capres PDIP Disambut meriah saat berolahraga di Area Stadion GBK, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil jajak pendapat Litbang Kompas memperlihatkan, elektabilitas bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024 Ganjar Pranowo terbilang besar.

Namun Gubernur Jawa Tengah belum menjamin kemenangannya pada pemilu mendatang.

Adapun survei Litbang Kompas ini digelar pada 25 Januari-4 Februari 2023.

Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Menggunakan metode ini, margin of error penelitian berkisar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Litbang Kompas, ada sejumlah hal yang menyebabkan posisi Ganjar masih rawan yakni tingginya angka swing voters atau pemilih mengambang.

Baca juga: Reaksi Ganjar Pranowo Diteriaki Presiden’ Saat Lari Pagi di GBK Jakarta

Survei periode 25 Januari-4 Februari 2023 mencatat, elektabilitas Ganjar sebesar 25,3-37,0 persen.

Berita Rekomendasi

Namun, dari angka tersebut, sebanyak 13,9-18,2 persen merupakan pemilih loyal atau strong voter, sedangkan 11,4-18,8 adalah pemilih mengambang atau swing voter.

“Tingginya proporsi barisan pendukung yang kurang loyal (swing voter), hampir separuh bagian dari total pendukungnya saat ini, belum dapat menjaminkan kemenangan dalam pemilu mendatang,” demikian hasil analisis Litbang Kompas dikutip dari Kompas.id, Rabu (26/4/2023).

Hal lainnya yang membuat posisi Ganjar belum aman ialah terbatasnya penguasaan arena politik politisi PDI-P itu.

Hasil survei yang dilakukan secara periodik, pendukung Ganjar masih tersegmentasi di wilayah dan karakteristik sosial ekonomi tertentu.

Artinya, gambaran pendukung Ganjar belum menunjukkan wajah pemilih yang proporsional layaknya gambaran penduduk di negeri ini.

Dari sisi domisili misalnya, sebaran pendukung Ganjar sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa, yakni 64,1 persen sementara  di luar Pulau Jawa, pendukung Ganjar baru 35,9 persen.

Di Pulau Jawa, pendukung Ganjar paling banyak tersebar di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY (39,5 persen), lalu Jawa Timur (28,5 persen), Jawa Barat (22,5 persen), DKI Jakarta (4,9 persen), dan Banten (4,6 persen).

Adapun di luar Jawa, dukungan buat Ganjar terkonsentrasi di Pulau Sumatera (44,7 persen), lalu Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (15,7 persen), Kalimantan (15,1 persen), Maluku dan Papua (12,6 persen), dan Sulawesi (11,9 persen).

Baca juga: SMRC: Elektabilitas Ganjar Pranowo Alami Kenaikan pada Pemilih Kritis Setelah Jadi Bakal Capres PDIP

Selain dari sisi sebaran wilayah, latar belakang identitas dan kehidupan sosial ekonomi pendukung Ganjar pun tersegmentasi.

Ganjar banyak didukung kalangan kaum muda rentang usia 24-40 tahun (41,5 persen), tetapi kurang mendapat dukungan dari kalangan tua lebih dari 60 tahun (3,7 persen).

Dari segi pendidikan, mayoritas pendukung Ganjar berlatar belakang pendidikan menengah (47,6 persen), lalu pendidikan dasar (37,5 persen), diikuti pendidikan tinggi (14,9 persen). Sementara itu, terkait status sosial ekonomi, Ganjar banyak didukung kalangan menengah bawah (44,0 persen), lalu kalangan bawah (32,5 persen), menengah atas (18,5 persen), tapi minim dukungan dari kalangan atas (5,0 persen).

Mantan anggota DPR RI dua periode itu juga ternyata lebih banyak didukung oleh kalangan laki-laki (53,5 persen) dibanding perempuan (46,5 persen).

Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno Bisa Meningkatkan Suara Ganjar  

Untuk mendulang tambahan suara, Litbang Kompas mengadakan survei 25 Januari-4 Februari 2023 untuk mengetahui pilihan cawapres yang paling cocok mendampingi Ganjar Pranowo

Dalam hasil survei terhdap 1.200 responden nama Sandiaga dan Ridwan Kamil masuk jajaran teratas yang direkomendasikan responden untuk mendampingi Ganjar di Pilpres 2024.

Peneliti Litbang Kompas,  Toto Suryaningtyas menjelaskan Ridwan Kamil kuat di Jawa Barat. Keterpilihan Ganjar di Jawa Barat hanya 22,5 persen dan di DKI Jakarta, RK atau Ridwan Kamil juga populer dan pemilih RK cenderung generasi muda. 

Toto menilai jika berpasangan dengan RK, Ganjar memiliki potensi besar untuk membantu perolehan suara di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Barat.

"Kalau Sandi kuat di Kalimantan dan Sulawesi, latar belakang ekonomi juga tinggi karena Sandi pengusaha. Berbeda dengan RK, Sandi pemilihnya lebih dewasa," ujar Toto dalam rilis survei Litbang Kompas, Sabtu (29/4/2023).

Hasil survei Litbang Kompas, kekuatan RK di Pulau Jawa 63 persen, sedangkan Ganjar 64,1 persen.

Di luar Jawa, RK memiliki kekuatan 37 persen, sedangkan Ganjar 35,9 persen. 

Di sisi lain keterpilihan RK di kaum perempuan lebih tinggi dari Ganjar.

Baca juga: Isu Sandiaga Uno Gabung PPP usai Keluar dari Gerindra, Pengamat: Cari Tiket untuk Pilpres 2024

Keterpilihan RK di kaum perempuan yakni 56,1 persen sedangkan Ganjar hanya 46,5 persen. Ganjar lebih dominan dipilih kaum laki-laki yakni 53,5 persen. 

Sedangkan Sandiaga Uno kuat di wilayah luar Jawa yakni 44,8 persen.

Di Pulau Jawa mayoritas pendukung Sandi berada di Jawa Timur (37,5 persen), diikuti Jawa Barat (23,4 persen). 

Lalu, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY (20,3 persen), Banten (15,6 persen), dan DKI Jakarta (3,2 persen).

Sedangkan pendukung Ganjar paling banyak tersebar di Jawa Tengah dan DIY (39,5 persen), lalu Jawa Timur (28,5 persen), Jawa Barat (22,5 persen), DKI Jakarta (4,9 persen), dan Banten (4,6 persen).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno - Pengamat sebut langkah Sandi keluar dari Gerindra karena ingin dapat tiket Pilpres dari PPP.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno - Pengamat sebut langkah Sandi keluar dari Gerindra karena ingin dapat tiket Pilpres dari PPP. (Tangkap layar kanal YouTube KompasTV)

 Di sisi usia, dukungan terhadap Ganjar tersegmentasi pada kaum muda, termasuk pemilih pemula, tetapi kurang pada kalangan yang berusia dewasa produktif (41-60 tahun) dapat tereduksi. 

Sementara Sandi mendapat banyak dukungan dari kalangan dewasa produktif. Rinciannya, usia 24-40 tahun (39,5 persen), 41-60 tahun (29,9 persen), kurang dari 23 tahun (26,1 persen), dan lebih dari 60 tahun (4,5 persen).

Keterbatasan jika Sandi berpasangan dengan Ganjar yakni proporsi dukungan kaum perempuan, sebab keduanya lebih besar proporsi dukungan dari kaum laki-laki. 

"Selain itu ada nama lain tapi masih rendah angkanya, seperti Erick Thohir, Mahfud MD dan Andika Perkasa. Kalau dicari ada, tapi tidak besar. Jadi yang populer ya dua itu, Sandi dan RK," ujar Toto. 

Adapun survei Litbang Kompas ini digelar pada 25 Januari-4 Februari 2023. Sebanyak 1.202 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. 

Menggunakan metode ini, margin of error penelitian berkisar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.  (KompasTV/Johannes Mangihot) (TribunKaltim/Doan Pardede/Kompas.id)

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Terbaru! Inilah 3 Pasangan Capres dan Cawapres 2024 Versi Pengamat dan Hasil Survei Pilpres Terkini  dan Survei Litbang Kompas: Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno Bisa Tingkatkan Suara Ganjar Pranowo di Pilpres

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas