Ganjar Pranowo: Pak Jokowi Itu Selalu Jadi Mentor Saya
Menurut Ganjar, Jokowi memberikan semacam grand design pembangunan yang sudah ada, dan roadmap menuju titik tujuan pembangunan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Bakal calon presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai mentor dirinya dalam konteks pembangunan yang berkelanjutan.
Tak hanya itu, Ganjar juga mengaku banyak mendapat masukan dari Presiden Jokoei soal kondisi gambaran global saat ini serta tantang besar yang bakal dihadapi bangsa ke depan.
Mulanya, Ganjar menyebut dirinya kerap berdiskusi bagaimana pembangunan Indonesia yang sudah dilakukan di masa pemerintahan Jokowi, yang harus dilanjutkan di pemerintahan berikutnya.
Dalam beberapa safarinya ke berbagai wilayah di Sulawesi, Sumatera, termasuk Banten hingga hari ini, Ganjar memang banyak menyampaikan soal visinya dalam mengembangkan pembangunan yang sudah dimulai Jokowi.
Ganjar pun mengaku banyak berdiskusi dengan Jokowi soal itu.
Hal itu disampaikan Ganjar saat ditanya awak media apakah dirinya kerap berdikusi dengan Presiden Jokowi dan berbicara soal keberlajutan program pemerintah.
Baca juga: Bertemu Para Kiai dan Ulama Banten, Ganjar: Terharu Saya Bisa Disambut dengan Semeriah Ini
Menurut Ganjar, Jokowi memberikan semacam grand design pembangunan yang sudah ada, dan roadmap menuju titik tujuan pembangunan.
Dalam diskusi itu, keduanya menyadari bahwa ada beberapa yang achievement-nya atau pencapaiannya susah tercapai. Jadi tidak ada kesempurnaan. Melihat kondisi itulah, maka Ganjar kemudian ditugaskan untuk membereskan masalah itu.
“Maka tugas saya kemudian kalau amanat yang diberikan tentu kita harus membereskan. Dan Pak Jokowi memberikan clue-clue itu. Dalam banyak hal saya selalu berkonsultasi dengan Pak Jokowi, selalu,” kata Ganjar disela perjalanan menuju kediaman Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyathi Al Bantami di Cidahu, Pendeglang, Minggu (28/5/2023).
Dia juga banyak melontarkan pertanyaan ke Jokowi. Kerap kali pertanyaan disampaikan melalui putra Presiden, Gibran Rakabiming Raka.
“Kami bertanya, kadang-kadang lewat Mas Gibran, sering kali kami juga mohon waktu atau barangkali saya dipanggil. Dan intensitas itu berlangsung terus sampai dengan hari ini. Karena beberapa minggu yang lalu saya juga sempat ngobrol berdua dengan beliau, dan beliau sampaikan banyak hal lah tentang pembangunan, kenapa beliau keukeuh, kenapa beliau keras sekali soal haliridasi," ujar Ganjar.
“Maka kemudian tugas saya adalah menuntaskan sampai pada konsep industrialisasi sehingga kemudian hilirisasi tidak akan berhenti di tengah jalan tapi dituntaskan,” tegas Ganjar.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan Jokowi juga membicarakan soal infrastruktur yang dibangun di masa pemerintahannya.
“Beliau sampaikan dengan catatan yang sangat luar biasa, maka saya menangkap itu 'oh berarti tugas saya adalah menambah atau memanfaatkan secara fungsional nilai tambah itu’,” katanya.
“Dan kami hitung infrastruktur itu tidak hanya berhenti pada output yang kemudian jadi jalan, jadi jembatan, jadi pelabuhan, tidak. Tapi nilai yang ada disitu apa saja dan berapa? Terus kemudian apakah itu masuk dalam satu sistem jaringan sampai pada pusat-pusat industri, pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di level provinsi, di level kabupaten/kota, dan banyak sektor. Itu beau ceritakan, luar biasa," papar Ganjar.
“Bahkan saya minta 'pak presiden setelah G20, setelah Asean, dan kemarin ke G7 ya, kira-kira dunia seperti apa?’ Beliau ceritakan satu persatu plus aktor-aktornya," jelasnya.
Ganjar juga menyebut, dirinya merasa beruntung karena Presiden Jokowi memberikan banyak masukan serta gambaran situasi global mendatang.
"Presiden ini seperti apa, presiden itu seperti apa, saya beruntung aja, karena Jokowi membuka akses yang luar biasa, dan so far beliau selalu jadi mentor saya, jadi dalam konteks pembangunan itu,” tegas Ganjar.
Bagi Ganjar, posisi Jokowi sebagai mentor itu sama seperti posisi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Kepada Megawati, Ganjar menghadap untuk berkonsultasi dari sisi ideologi kepartaian. Sementara Jokowi dari sisi pemerintahan.
“Samalah ketika saya menghadap Ibu Mega, saya bertanya begitu, dari sisi kepartaiannya seperti apa. Jadi ini klop sebenarnya. Jadi misi yang dibawa mesti dieksekusi sampai kemudian pada hasil akhir yang menyejahterakan rakyat,” pungkasnya.