Survei Indikator: Elektabilitas PDIP Paling Tinggi, Diikuti Gerindra dan Golkar
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, elektabilitas PDIP 20,7 persen.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil survei Indikator Politik Indonesia menemukan elektabilitas PDI Perjuangan (PDIP) unggul paling tinggi di antara partai-partai peserta Pemilu 2024 lainnya.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, elektabilitas PDIP 20,7 persen.
Baca juga: Media Asing Sebut Ada Keretakan di Internal PDIP, Hasto: Pasti Ada Kepentingan Politik
Disusul Partai Gerindra 17,4 persen. Kemudian, Partai Golkar 7,7 persen.
Kemudian, peringkat keempat diduduki Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Diikuti NasDem, Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Perindo, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
"PDIP paling tinggi dukungannya, 20,7 persen. Kemudian Gerindra 17,4 persen, Golkar 7,7 persen," kata Burhanuddin, dalam paparannya secara daring, Minggu (4/6/2023).
Baca juga: Survei Indikator Politik: Prabowo Unggul Dalam Semua Simulasi Pilpres 2024
Sementara itu, peringkat ke-11 ditempati Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 0,9 persen, diikuti Partai Garuda 0,9 persen, Hanura 0,7 persen, Gelora 0,4 persen, Partai Ummat 0,3 persen, PBB 0,3 persen, Partai Buruh 0,0 persen, dan PKN 0,0 persen.
"PKB, NasDem, dan Demokrat masing-masing sekitar 6 persen. PKS 5,2 persen, PAN 3,1 persen, Perindo 3 persen, PPP 2 persen, dan partai lain lebih rendah dukungannya," sambung Burhanuddin.
Sebagai informasi, survei tersebut dilakukan Indikator Politik Indonesia, pada periode survei 26-30 Mei 2023.
Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki ponsel, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Baca juga: Survei Terbaru Indikator Soal Elektabilitas Cawapres: Erick Thohir & Ridwan Kamil di Posisi Teratas
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD), yakni teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1230 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Adapun margin of error survei diperkirakan ± 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.