Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Temui Surya Paloh usai Reshuffle, Pengamat: Bukti Komunikasi Berjalan Meski Beda Pandangan

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno memberikan tanggapan soal pertemuan Jokowi dan Surya Paloh di Istana.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Jokowi Temui Surya Paloh usai Reshuffle, Pengamat: Bukti Komunikasi Berjalan Meski Beda Pandangan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh usai menghadiri Perayaan Ulang Tahun ke-8 Partai NasDem di JIExpo, Jakarta, Senin (11/11/2019). Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno memberikan tanggapan soal pertemuan Jokowi dan Surya Paloh di Istana. 

TRIBUNNEWS.COM - Setelah melakukan reshuffle kabinet pada Senin (17/7/2023) pagi di Istana Negara, Presiden Jokowi diketahui mengundang Ketum Partai NasDem Surya Paloh ke Istana pada sore harinya.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai, pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi ini merupakan suatu hal yang menarik.

Karena Jokowi ingin menunjukkan kepada publik bahwa sekeras apapun persaingan dan perbedaan politik antara Jokowi dan NasDem, silaturahmi di antara mereka masih berjalan.

"Yang menarik adalah ketika sorenya Pak Surya Paloh dan Pak Jokowi bertemu."

"Ini menunjukkan sekeras apapun persaingan politik, sekeras apapun perbedaan politik di antara keduanya."

"Terkait politik dengan preferensi di 2024 tidak menutup kemungkinan bahwa komunikasi, silaturahmi antara keduanya terus berjalan," kata Adi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (18/7/2023).

Baca juga: Presiden Jokowi Bertemu Surya Paloh: Tanya Cawapres Anies Baswedan hingga Puji Apel Siaga NasDem

Adi pun merasa pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi itu merupakan hal yang baik dilakukan.

BERITA REKOMENDASI

Agar publik tidak lagi mengungkit hubungan Surya Paloh dan Jokowi yang renggang dan panas.

Selain itu, komunikasi yang terus terjalin antara NasDem dan Jokowi bisa mencegah implikasi pada tidak profesionalnya Jokowi sebagai presiden dalam memperlakukan menterinya, termasuk menteri dari NasDem.

"Saya kira bagus ini supaya publik tidak mengaitkan bahwa hubungan Surya Paloh dan Jokowi terus mendidih yang akan berimplikasi pada tidak profesionalnya presiden."

"Misalnya dalam memperlakukan menteri-menteri dari NasDem. Jadi buat saya ini menjadi penting."

"Jadi tontonan bahwa sekalipun NasDem dalam tanda kutip sudah keliatan menjadi oposisi dari dalam, tapi tidak diperlakukan oposisi yang sesungguhnya. Buktinya dua menterinya masih aman," terang Adi.

Baca juga: Surya Paloh Beberkan Isi Pertemuan dengan Jokowi: Puji Apel Siaga, Tukar Informasi usai Reshuffle 


Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi di Istana Digelar Tertutup

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin petang (17/7/2023).

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Surya Paloh hadir di Istana Negara sekitar pukul 17.30 WIB.

Paloh masuk ke Istana melalui pintu Bali yang berada di sebelah Masjid Baiturrahim komplek Istana Kepresidenan.

Pintu tersebut merupakan akses masuk bagi tamu VVIP Presiden Jokowi.

Baca juga: Jokowi, PDIP, PAN, dan Golkar Jawab Sindiran Surya Paloh soal Revolusi Mental

Kedatangan Paloh disebut atas undang Jokowi.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi dikabarkan ditemani Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Pertemuan berlangsung kurang lebih selama satu jam.

Pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh tersebut dibenarkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim.

"Benar, di Istana," katanya kepada wartawan.

Baca juga: Surya Paloh Temui Jokowi Tadi Malam, NasDem Tegaskan Tetap di Pemerintahan

Sebelumnya pertemuan antara Jokowi dan Surya Paloh tersebut dilakukan setelah pada pagi harinya ada pelantikan Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) baru menggantikan Johnny Plate yang terseret kasus korupsi proyek BTS.

Jokowi memilih Budi Arie Setiadi yang berlatarbelakang relawan sebagai Menkominfo menggantikan Johnny Plate yang merupakan kader NasDem.

Jokowi tidak memilih pengganti Johnny dari Partai Politik lagi atau dari partai NasDem, mengingat Plate merupakan representasi Partai NasDem di Kabinet Indonesia Maju.

Jokowi menjelaskan alasan dirinya menunjuk orang non-partai politik sebagai Menkominfo. Jokowi beralasan ingin adanya percepatan.

Baca juga: Isi Pertemuan Tertutup Jokowi dan Surya Paloh, NasDem Sebut Tak Bahas soal Reshuffle Kabinet

"Semuanya dalam tujuan akhir agar segera bekerja cepat," ujar Jokowi usai pelantikan Menkominfo di Istana Negara Jakarta, Senin (17/7/2023).

Jokowi memberikan jawaban yang sama saat ditanya alasan tidak memilih lagi tokoh dari Partai NasDem untuk menggantikan Johnny Plate.

Jokowi juga tidak menjawab saat ditanya apakah berkomunikasi dengan Surya Paloh dalam menentukan Menkominfo karena mengurangi jatah partai NasDem di Kabinet.

"Agar segera bekerja cepat. Agar ini selesai dengan kecepatan," kata Jokowi.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Taufik Ismail)

Baca berita lainnya terkait Pilpres 2024.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas