PPP Respons Waketum Arsul Sani Soal Sandiaga Uno Gagal Jadi Cawapres Ganjar
PPP tetap konsisten dan berkomitmen mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres dan menetapkan Sandiaga Uno selaku kader partai sebagai cawapresnya.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Theresia Felisiani
"Plt Ketum dan Pak Sandi beberapa kali juga telah memberikan statement bahwa kita serahkan sepenuhnya kepada pemangku kepentingan (PDIP) untuk memutuskannya, PPP akan sami’na wa atho’na."
Berdasarkan rapat pascapernyataan Arsul Sani itu, Donnie menegaskan, sesuai arahan Plt Ketua Umum Mardiono, Juru Bicara PPP hanya dia dan Achmad Baidowi.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengungkapkan internal PPP tengah membahas langkah politik lanjutan, jika Sandiaga Uno gagal menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo.
Menurutnya, sejumlah kader tengah memikirkan apakah bakal tetap bekerja sama dengan PDI-P jika Sandiaga tak dipilih jadi pendamping Ganjar.
“Kalau Pak Sandi tidak jadi cawapres itu, harus bagaimana PPP?” ujar Arsul di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8/2023).
“Kalau pertanyaannya seperti itu, apakah tetap ada koalisi ini atau kemudian itu (keluar koalisi), kan masih berkembang gitu lho,” sambung dia.
Baca juga: Janji Sandiaga Uno jika Terpilih jadi Cawapres di Pilpres 2024, Singgung soal Perekonomian
Menurutnya, pembicaraan itu berkembang karena sejumlah pihak di internal PPP melihat peluang Sandiaga jadi bacawapres Ganjar semakin kecil.
“Kan teman-teman PPP juga mendengar ada kemungkinan Pak Sandi juga tidak dipilih,” sebut dia.
Meski begitu, Arsul menekankan bahwa pembahasan soal langkah PPP itu tidak muncul karena hubungan dengan PDI-P memburuk.
Ia menyatakan PDI-P sangat menghormati PPP sebagai mitra pengusung Ganjar.
“Kalau komunikasi kita baik. Ya namanya di alam demokrasi kan orang pasti berpikir kalau darurat (jalan keluarnya) begini, begini, begini,” imbuh dia.
Diketahui, saat ini PDI-P sudah memiliki lima nama kandidat bacawapres Ganjar, meski sangat mungkin nama-nama itu berubah.
Kelimanya adalah, Sandiaga, Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua Umum Partai DemokratAgus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa.