Relawan Ganjar Bentuk Tim Pantau Lacak Ciptakan Kampanye Digital yang Efektif di Medsos
Relawan Sahabat Ganjar melatih sebanyak 100 orang untuk menjadi Tim Pantau Lacak dan Menangkan Ganjar di kawasan Jakarta Selatan, pada Sabtu (26/8/202
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Daryono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Sahabat Ganjar melatih sebanyak 100 orang untuk menjadi Tim Pantau Lacak dan Menangkan Ganjar di kawasan Jakarta Selatan, pada Sabtu (26/8/2023).
Tim siber khusus ini akan berperan strategis dalam upaya memenangkan Ganjar Pranowo dalam kontestasi pemilihan presiden mendatang melalui media sosial.
Tim baru dari Sahabat Ganjar ini bertanggung jawab atas penyampaian pesan-pesan kunci, visi, dan program-program Ganjar Pranowo kepada publik melalui berbagai platform media sosial.
Dengan penguasaan yang mendalam terhadap dinamika internet dan media sosial, tim ini diharapkan mampu menjalankan kampanye digital yang efektif.
Baca juga: Pesan Maruarar Sirait untuk Rahmat Sugandar-Demi Rahadian: Kerja Keras untuk Ganjar di Tasikmalaya
Sebelum melaksanakan tugas, Tim Pantau Lacak dan Menangkan Ganjar tersebut telah diberikan perbekalan materi seputar sosial media analisis, penggunaan narasi yang efektif, hingga etika siber.
Dalam acara pelantikan tersebut, Ketua Umum Sahabat Ganjar Gus Nahib Shodiq mengatakan, bahwa era digital ini memainkan peran yang sangat penting dalam proses demokrasi saat ini.
Maka, dia meyakini bahwa tim yang diberi bekal pelatihan ini akan bekerja dengan serius.
"Melalui tim siber ini, kami ingin menjembatani jarak antara Ganjar Pranowo dengan masyarakat supaya menghantarkan beliau menjadi Presiden Indonesia di tahun 2024,” kata Gus Nahib.
Gus Nahib Shodiq juga menekankan pentingnya penggunaan media sosial yang positif dan edukatif dalam rangka menciptakan wacana yang sehat dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Tim siber Sahabat Ganjar ini akan melaksanakan tugas di sosial media dengan satun, sopan, dan bermanfaat buat masyafakat,” jelas Gus Nahib. (*)