Surya Paloh Tak Bisa Pastikan Nasib Koalisi Perubahan usai NasDem Dituding Berkhianat: Belum Tahu
Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, tak bisa memastikan apakah Koalisi Perubahan masih akan berlanjut usai partainya dituding berkhianat.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.com - Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, bicara nasib Koalisi Perubahan usai Demokrat melayangkan tudingan pengkhianatan.
Seperti diketahui, lewat keterangan tertulisnya, Sekretaris Jenderal Demokrat sekaligus anggota Tim 8, Teuku Riefky Harsya, mengatakan NasDem menjalin kerja sama dengan PKB untuk memasangkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Menurut Riefky, langkah NasDem itu dilakukan tanpa berkomunikasi dengan Demokrat dan PKS.
Padahal, sebagai informasi, NasDem, Demokrat, dan PKS tergabung dalam Koalisi Perubahan.
Menanggapi tudingan itu, Surya Paloh mengatakan hingga saat ini koalisi yang dibentuknya bersama Demokrat dan PKS, masih ada.
Baca juga: Kronologi NasDem Khianati Koalisi Perubahan Versi Demokrat, Pasangkan Anies dengan Cak Imin
Namun, ia mengaku tak dapat memastikan apakah Koalisi Perubahan masih akan terus berlanjut di masa mendatang.
"Sampai saat ini (Koalisi Perubahan) masih ada. Besok pagi masih ada atau setengah ada, kita belum tahu juga," kata Surya Paloh saat ditemui di NasDem Tower, Kamis (31/8/2023), dikutip dari siaran langsung Facebook Tribunnews.com.
Surya Paloh pun mengaku akan menghormati keputusan Demokrat apabila memutuskan hengkang dari Koalisi Perubahan.
Pasalnya, ia menilai langkah apapun yang diambil Demokrat pasti sudah dianggap yang terbaik untuk partai berlogo Mercy itu.
"Apa yang terbaik bagi Demokrat, pasti dihormati oleh NasDem," ujar dia.
Terkait pernyataan Demokrat yang mengatakan Surya Paloh memilih Cak Imin sebagai cawapres Anies, orang nomor satu di NasDem ini tak menutup kemungkinan.
Ia mengatakan kemungkinan itu bisa saja terjadi, tetapi hingga saat ini belum ada keputusan resmi.
Surya Paloh pun meminta untuk menunggu perkembangan kabar cawapres Anies selama beberapa hari ke depan.
"Bisa saja terjadi, tapi saat ini belum terformalkan. Kita tunggu perkembangan satu dua hari ini," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.