Pakar Soroti Cara Komunikasi Gibran Saat Tegur Islah Bahrawi di Medsos: Tatanan Kalimatnya Mengena
Pakar ilmu komunikasi politik Effendi Gazali mengungkap tiga poin penting kata-kata Gibran Rakabuming yang menegur Islah Bahrawi di media sosial.
Editor: Adi Suhendi
Ketiga, soal kemungkinan Gibran akan menjadi Cawapres Prabowo dalam Pilpres 2024, menurut Effendy hal tersebut masih jauh kalau MK belum memberikan keputusan soal Judicial Review usia cawapres yang diajukan beberapa pihak.
"Bisa juga terasa dekat, ketika Ketua MK sudah memberikan komentar terkait peran anak muda dalam politik beberapa hari yang lalu. Artinya spekulasi atau persepsi itu sah juga disuarakan beberapa pihak," katanya.
Effendi pun pun mengungkap sebelumnya ada juga Relawan Gibran yang menyatakan dukung Prabowo.
"Juga sudah banyak baliho-baliho Prabowo berpasangan dengan Gibran. Karena itu dengan agak menyindir, maka oleh pengirim pesan twitter itu dibawa-bawalah anaknya Prabowo," katanya.
Di luar tiga poin tersebut, Effendi mengatakan gaya Gibran berkomunikasi masih menarik.
Gibran dinilai Effendi tampil apa adanya, spontan, kadang "slengekan" yang mungkin cocok dengan gaya komunikasi anak muda.
"Tapi jangan lupa, ini masih di bagian kulit-kulitnya. Tentu segera Gibran butuh isi yang lebih terasa dari gaya komunikasi ini. Misalnya saja, Gibran memosisikan dirinya sebagai walikota muda yang amat peduli terhadap anak-anak kurang gizi atau stunting," katanya.
"Nah dari situ, Gibran melakukan banyak aksi di Solo sekaligus bicara dengan pemimpin muda dari berbagai daerah lain. Itu yang saya maksud, level ISI (content) dari sebuah gaya komunikasi. Jadi akan muncul sebuah positioning dari kiprah komunikasi politik Gibran," ucapnya. (*)