Ridwan Kamil Top Of Mind Cawapres Ganjar: Main Film Dilan hingga Bangun Kolam Renang di Rumah Dinas
Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masuk dalam nama calon wakil presiden (cawapres) yang digadang mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masuk dalam nama calon wakil presiden (cawapres) yang digadang mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Pemilik nama lengkap Mochamad Ridwan Kamil ST MUd ini lahir di Bandung, 4 Oktober 1971.
Setumpuk prestasi diraih Wali Kota Bandung periode 2013-2018 dan Gubernur Jawa Barat 2018-2023 ini.
Bukan tanpa sebab, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, memang memiliki kelebihan tersendiri.
Meskipun demikian, Wakil Ketua Umum ini juga pernah disorot karena kebijakannya.
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai Kang Emil memiliki kelebihan sebagai mantan Gubernur Jawa Barat yang memiliki pemilih yang besar.
Selain itu, Kang Emil juga dinilai baik dalam mengelola sosial media untuk menggaet anak muda.
"Jadi kalau Ridwan Kamil kelebihannya mungkin dia mantan Gubernur Jawa Barat yang jumlah pemilihnya besar. Lalu pemain handal media sosial katakanlah banyak disukai anak anak muda," katanya.
Namun begitu, kata Ujang, Ridwan Kamil memiliki kekurang jika maju menjadi cawapres.
Ganjalan utamanya adalah tidak memiliki kendaraan politik untuk maju lantaran partai Golkar menolak mendorongnya menjadi cawapres.
"Kekurangannya solo karir, pemain tunggal begitu. Dulu ketika diusung Gerindra PKS menjadi Wali Kota lalu Gerindra dan PKSnya ditinggal lalu di Gubernur dari NasDem, NasDemnya ditinggal. Sekarang masuk Golkar ingin jadi cawapres tapi Golkarnya nggak mau," kata Ujang.
"Jadi dalam politik-politik dia solo karir artinya tidak institusional, tidak bergabung dalam partai. Hanya bergabung partai seumur jagung itu pun karena kebutuhan juga. Kebutuhan politik mungkin ingin masuk jadi cawapres maupun gubernur. Kekurangan lainnya Ridwan Kamil banyak membangun pecitraan," lanjut dia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro mengatakan pemilihan cawapres selain elektabilitas juga mempertimbangkan akseptabilitas atau tingkat penerimaan publik.
"Di titik inilah Ridwan Kamil unggul dari Mahfud MD karena memiliki akseptabilitas elit yang lebih tinggi ketimbang Mahfud," kata Agung kepada Tribunnews.com, Jumat (15/9/2023).